Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

3 Tips untuk Mencegah Anak Obesitas saat Dewasa

3 Tips untuk Mencegah Anak Obesitas saat Dewasa

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebuah penelitian yang dimuat di The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa kemungkinan anak mengalami obesitas saat dewasa meningkat saat ini. Para peneliti mengkhawatirkan lebih dari separuh anak-anak di AS akan mengalami obesitas di usia 35 tahun. Sebagian besar penyebabnya diperkirakan karena pola hidup saat masih anak-anak.

 

"Berita ini sangat mengkhawatirkan dari segala sisi," ucap dokter anak Natalie Muth, MD, RDN, rekan penulis The Picky Eater Project dan anggota Komite Eksekutif untuk American Academy of Pediatrics Section on Obesity. Menurutnya, kondisi obesitas ketika dewasa ini bisa dialami semua anak, bahkan yang saat ini masih dalam keadaan sehat.

 

Jika kondisi ini tidak diatasi sejak dini, maka akan semakin banyak orang yang mengalami penyakit kronis di usia muda. Mulai dari diabetes hingga jantung koroner, mungkin akan menjadi penyakit yang umum terjadi pada setiap orang. Dan hal ini tidak hanya terjadi di AS, tetapi bisa terjadi juga di berbagai belahan dunia.

 

Natalie Muth pun memberikan tiga langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah hal tersebut. Sederhana namun dapat memberikan pengaruh besar untuk kelangsungan hidup anak-anak mereka setelah dewasa nanti.

 

Pertama: Hindari minuman manis, termasuk jus. Menurut Natalie, jangan kenalkan berbagai jenis minuman manis pada anak Anda. Hal ini menjadi faktor utama yang membuat anak mengalami obesitas nantinya.

 

Kedua: Beri menu makan seimbang. Perlihatkan berbagai jenis bahan makanan yang sehat dalam satu piring makanannya. Lalu, jangan biarkan anak makan di depan TV, ajak mereka untuk makan bersama di meja makan dengan durasi minimal 20 menit.

 

Ketiga: Ajarkan anak untuk memahami rasa lapar. Buat anak mengetahui kapan ia merasa lapar dan harus makan besar, bukan dengan mengenyangkan perut dengan camilan. Jika mereka merasa belum lapar, cari tahu dengan mengajaknya bermain game atau ngobrol bersama.

 

Jika langkah-langkah tersebut diterapkan dengan benar dan bijak, Anda bisa mengantisipasi risiko obesitas pada anak saat dewasa. Jadi, bukan hanya terfokus pada berat badan yang normal dan kondisi yang sehat saja. Pola makan dan pengaruh lingkungan juga perlu menjadi perhatian orang tua. Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter jika perlu untuk mengetahu kondisi anak saat ini dan di masa depan.

 

Dengan begitu, Anda sudah bisa menjaga agar anaknya bisa tumbuh dengan baik dan sehat hingga dewasa nanti. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)