Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Istirahat total di tempat tidur atau bed rest diyakini sebagai salah satu solusi bagi ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi prematur. Namun, hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Dr. Catherine Spong, spesialis maternal fetal dari National Institute of Health, Amerika Serikat, mematahkan pendapat itu.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal The American Congress of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) ini meneliti 646 wanita hamil yang berisiko tinggi melahirkan prematur karena memiliki leher rahim pendek. 40 persen dari mereka diminta membatasi kegiatan di trimester ke-2 dan ke-3, baik bekerja, aktivitas seksual, atau pekerjaan rumah tangga. Hasilnya, 37 persen wanita yang menjalani bed rest tetap melahirkan bayi prematur. “Studi ini menunjukkan, bed rest tidak mencegah kelahiran prematur pada bumil yang berisiko tinggi,” ungkap Catherine.
Studi lain juga menyebutkan bahwa bed rest justru meningkatkan rasa cemas, stres, risiko pembekuan darah, dan menyebabkan berkurangnya kekuatan otot dan tulang. “Tanyakan lebih detail mengenai efek negatif dan positif dari bed rest jika dokter kandungan Anda menyarankannya,” saran Catherine. (Karina/SR/Dok.M&B)