Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Eksim (eczema) merupakan reaksi alergi terhadap sesuatu yang memiliki ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal. Masalah kulit ini sering menyerang anak-anak lho, Moms. Untuk itu, yuk kenali eksim pada anak lebih jauh.
Penyebab Eksim
Anak yang memiliki eksim, 50% biasanya karena orangtua memiliki alergi yang sama, atau alergi yang lain seperti, asma. DIkutip melalui kidshealth.org, anak-anak ini secara genetic mendapatkan eksim karena diturunkan dari orangtua melalui gen. Namun, eksim juga dapat dipicu dengan lingkungan yang dingin dan kering, makanan penyeab alergi seperti udang, olahan yang terbiat dari susu, telur dan lain-lain.
Tanda Eksim
Tanda dan gejala eksim dapat sangat bervariasi selama fase awal. Antara 2 dan 6 bulan (dan hampir selalu sebelum berusia 5 tahun), anak-anak dengan eksim biasanya mengalami gatal, kering, kulit merah dan benjolan kecil di pipi, dahi, atau kulit kepala mereka. Ruam bisa menyebar ke lengan dan kaki serta tubuh.
Ruam juga bisa diperparah oleh panas, iritan yang bersentuhan dengan kulit (seperti wol atau bahan kimia di beberapa sabun, wewangian, lotion, dan deterjen), perubahan suhu, dan kulit kering. Stres juga bisa memicunya.
Si Kecil sering mencoba meredakan gatal dengan menggosok daerah yang terkena dengan tangan atau apapun yang ada dalam jangkauan. Tapi menggaruk bisa membuat ruam semakin parah dan akhirnya menyebabkan area menebal dan kecoklatan pada kulit.
Kapan Eksim Berakhir?
Bagi beberapa anak, ini akan berakhir pada 5-6 tahun. Karena antibody dalam tubuh mulai terbentuk dengan lebih baik. Namun, tidak jarang ada pula yang masih memiliki eksim saat dewasa yaitu saat ia makan pencetus alerginya missal, makan udang, udara dingin dan lain-lain.
Mengatasi Eksim
1. Peralatan Mandi dan Pelembap
Jangan menggunakan air terlalu hangat, karena air yang sangat hangat dapat mengeringkan kulit lebih cepat. Lebih baik gunakan air suam-suam kuku.
Untuk sabun, sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Biasanya disarankan sabun yang tidak banyak mengandung detergen karena dapat membuat ruam semakin parah. Jangan lupa setelah mandi, segera tepuk-tepuk badan Si Kecil menggunakan handuk untuk mengeringkan badannya. Hindari menggosok badan karena akan membuat kulit Si Kecil panas dan mengeupas.
Setelah kering, segera gunakan pelembap yang aman dan sudah direkomendasikan oleh dokter untuk menjaga kelembapan kulitnya.
2. Baju Nyaman
Gunakan pakaian yang membuat kulit Si Kecil nyaman. Bahan baju yang terbuat dari wool akan membuatnya merasa gatal. Gunakan bahan katun agar keringatnya mudah meresap.
3. Sabun Cuci Baju
Gunakan detergen ringan, bila perlu menggunakan pewangi yang natural dan tanpa busa yang aman untuk kulit Si Kecil. (Seva Dwinovrida/TW/Dok. Freepik)