Type Keyword(s) to Search
BABY

Fenomena Kembar Siam (1): Ini Siklus 5 Tahunan

Fenomena Kembar Siam (1): Ini Siklus 5 Tahunan
Kembar Siam

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Setiap ibu tentu berharap anak yang dilahirkan sehat dan normal. Tetapi tidak semua harapan ibu terkabul, seperti para ibu yang melahirkan bayi kembar siam. Tahun ini berita mengenai kelahiran bayi kembar siam dari seluruh Indonesia begitu banyak. Menurut Ketua Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Urip Murtedjo, Sp.B., PGD Pal.Med.ECU, fenomena tejadinya bayi kembar siam ini merupakan siklus 5 tahunan. ”Penelitian sementara yang telah dilakukan menghasilkan fakta, bayi kembar ini merupakan siklus yang terjadi 5 tahun sekali. Pada tahun 2008 lalu, kami tim dokter RSUD Dr. Soetomo juga banyak menangani kasus kembar siam,” ujar dr. Urip.

 

Tahun ini unit khusus Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr. Soetomo, merawat 4 pasangan bayi kembar siam. Sepasang bayi asal Probolinggo sudah dioperasi dan 3 pasang bayi kembar siam lainnya masih dalam masa observasi. Kembar siam dari Probolinggo yaitu Nanda Aulia Izzatun Nisa dan Nandu Aulia Izzatun Nisa Hartatik telah menjalani operasi pemisahan. Kembar anak pasangan Sofyan-Hartatik ini kembar siam dempet dada dan berhasil dipisahkan oleh tim dokter. Sayangnya, Nandu meninggal dunia.

 

Kembar siam lain yang sedang dirawat adalah Nurul dan Rahma (dempet perut, asal Banyuwangi); Neyza dan Citra (dempet perut dan dada, asal Kediri); serta Bayi Bomber 1 & Bomber 2 (asal Surabaya). ”Bayi-bayi kembar siam saat ini sedang dirawat di RSUD Dr. Soetomo. Kami baru akan melakukan operasi pemisahan bila telah dipenuhi sejumlah syarat tertentu. Di antaranya, berat badan kedua bayi ini sudah mencapai 10 kilogram,” ujar  dr. Agus Harianto Sp.A(K), Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr Soetomo. (Nurul Rahmawati(kontributor Surabaya)/ SR/Dok.M&B)

 

Baca: Fenomena Kembar Siam (2): Benarkah Karena Radiasi?