Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kandungan gula yang tinggi bisa membuat Si Kecil berisiko terhadap karies pada gigi. “Menurut data, di SD Jakarta dan Bekasi, para ibu masih memberikan minuman manis pada anak. Minuman manis ini bisa ditambahkan gula, madu, dan susu kental manis (SKM). Bahkan pada data 2014, di Gunung Anyar Surabaya, sebanyak 92,3% orangtua membiarkan anaknya mengonsumsi minuman manis atau susu pada malam hari hingga tertidur pulas,” kata Drg. Annisa Rizki Amalia, Sp.KGA dalam diskusi bertajuk “Iklan Memengaruhi Pilihan Orangtua dalam Memenuhi Kecukupan Gizi Keluarga. Jadilah Bunda Pintar! Berikan Hanya yang Terbaik Bagi Keluarga”.
“Apalagi bila dihubungkan dengan SKM yang kandungan gulanya lebih tinggi daripada nutrisinya. Sangat disesalkan pula iklan SKM di Indonesia diajarkan untuk diminum, padahal SKM hanya untuk topping saja. Penggunaan SKM di banyak negara pun diawasi oleh pemerintah. Konsumsi gula yang berlebihan dan minum susu sebelum dan saat tidur inilah yang menyebabkan masalah karies,” tambah Drg. Annisa.
Ditambah pula pemberian minuman manis ini tidak diikuti dengan perawatan gigi. “Anak di Indonesia tidak hanya mengalami masalah karies pada gigi saja, tetapi masalah karies ini diabaikan dan sering kali tidak dirawat. Ini menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, serta memengaruhi pola hidup. Misalnya, anak sakit gigi tidak mau sekolah atau tidak mau makan,” tambah dokter gigi yang akrab dipanggil Icha ini.
Tentunya, masalah karies gigi memengaruhi pertumbuhan gigi anak di masa depan. Meski begitu, masalah karies gigi ini bisa diatasi dengan memberikan nutrisi yang cukup, membatasi asupan gula, serta menjaga kesehatan gigi. (Risia Ruswati/TW/Dok. Pixabay)