Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

3 Fakta tentang Disfungsi Ereksi

3 Fakta tentang Disfungsi Ereksi

Tahukah Dads, kalau disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh hipertensi. Ya, hipertensi tidak hanya meningkatkan risiko stroke, tapi juga demensia, gagal ginjal, jantung, dan disfungsi ereksi. Bagi pria, disfungsi ereksi mungkin menjadi penyakit yang paling menakutkan, karena dapat menyebabkan ketidakharmonisan hubungan dengan pasangan, dan dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Banyak fakta tentang disfungsi ereksi yang mungkin belum Anda ketahui. Ketahui 10 fakta berikut ini, Dads!

 

1. Disebabkan oleh hipertensi

“Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan arteriosclerosis, yaitu penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah termasuk yang berperan pada proses ereksi. Sebelum terjadinya arteriosclerotis secara nyata sebenarnya sudah terjadi proses gangguan atau kerusakan endotel pembuluh darah yang disebut endothelial dysfunction. Proses inilah yang menyebabkan perubahan fungsi dan perubahan struktur pembuluh darah, dan hal inilah yang menyebabkan gangguan disfungsi ereksi,” jelas dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH.

 

2. Kasusnya terus meningkat

Menurut WHO, prevalensi disfungsi ereksi terus meningkat. Data WHO tahun 1995 menunjukkan terdapat 152 juta pria penderita disfungsi ereksi di dunia, dan pada tahun 2025 nanti penderitanya diperkirakan akan bertambah menjadi 200-300 juta.\

 

3. Dampak buruk

Disfungsi ereksi memberikan dampak buruk, baik dari faktor organik maupun psikogenik.

Dari faktor organik, dampaknya adalah:

-Hilangnya minat pada aktivitas seksual.

-Ukuran testis mengecil.

-Penurunan tanda-tanda seksual sekunder seperti bulu rambut, kekuatan otot, kadar testosterone rendah, atau masalah hormonal lainnya.

 

Dari faktor psikogenik, dampaknya adalah:

-Pasangan sulit mendapatkan orgasme.

-Hubungan suami istri kurang harmonis.

-Dapat menyebabkan stres pada pasangan.

-Depresi, perasaan bersalah, perasaan takut akan keintiman. (Tiffany Warrantyasri/Dok. Freepik)