Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pada umumnya, bayi lahir dengan kondisi mata yang bagus, dengan bola mata yang bening dan tidak ada noda. Namun, tidak jarang ditemukan bayi yang memiliki masalah pada mata sejak ia dilahirkan.
Salah satu masalah yang bisa menyerang bayi adalah katarak kongenital, atau keruhnya lensa mata yang terjadi sejak lahir. Biasanya lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata menuju retina, lalu mata bisa menangkap objek atau gambar dengan jelas. Namun, bila menderita katarak, maka cahaya yang masuk melewati keruhnya lensa mata sinar cahaya akan menjadi tersebar dan objek yang diterima menjadi kabur.
Apa penyebab bayi terkena katarak kongenital?
Katarak tidak hanya diderita oleh orang yang sudah lanjut usia, bayi juga dapat menderita katarak dan harus mendapatkan penanganan yang tepat, seperti operasi. Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MmedEdu, spesialis Oftalmologi Pedriatik dan Strabismus, prosedur operasi katarak pada anak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan pasien lanjut usia. “Pada pasien anak, prosedur operasi katarak menjadi lebih komplek dibandingkan pasien dewasa/lanjut usia, sehingga prosedur operasi dilakukan dengan anastesi umum untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan operasi,” ujar Dr. Ni Retno Setyoningrum.
“Pasien juga harus menjalani pemeriksaan pra-operasi terlebih dahulu, yang meliputi kondisi awal sebelum operasi, perlu tidaknya ditanam lensa intraokular sampai dengan pemeriksaan kondisi keseluruhan pasien agar benar-benar siap menjalani operasi katarak,” tambah Dr. Ni Retno yang dikutip melalui Jec.co.id.
Dikutip melalui Allaboutvision.com, katarak kongenital yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, trauma, inflamasi, atau reaksi obat. Sebagai contoh, antibiotik tetrasiklin yang digunakan untuk mengobati infeksi pada wanita hamil telah terbukti dapat menyebabkan katarak pada bayi yang baru lahir.
Katarak kongenital juga dapat terjadi jika selama kehamilan, ibu mengembangkan infeksi seperti campak atau rubella (penyebab paling umum), rubeola, cacar air, sitomegalovirus, herpes simpleks, herpes zoster, poliomielitis, influenza, virus Epstein-Barr, sifilis, dan toksoplasmosis.
Untuk itu, diperlukan tes kesehatan sebelum merencanakan kehamilan dan saat hamil terhadap beberapa virus tersebut agar terhindar dari penyakit mata pada bayi.
Apa saja tanda bayi terkena katarak?
- Terdapat warna putih pada bagian kornea mata atau pada bagian mata yang berwarna hitam.
- Mata terlihat tidak fokus melihat objek yang diberikan.
- Bila bayi sudah bisa merangkak, maka ia sering menabrak barang bahkan tembok. (Seva/TW/Dok. Freepik)
Baca juga: