Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Berhubungan Intim Saat Menstruasi Berisiko Infeksi

Berhubungan Intim Saat Menstruasi Berisiko Infeksi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 di Cephalalgia menyimpulkan, pada sebagian orang aktivitas seksual dapat mengurangi migrain dan nyeri kepala. "Seks adalah bagian normal dari kehidupan dan harus dinikmati oleh semua wanita," kata Carrie Coleman, MD, seorang dokter di Massachusetts General Hospital di Boston.

 

Bahkan, berhubungan intim dapat menghilangkan gejala kram perut, sakit kepala berkepanjangan serta depresi. .  “Karena orgasme melepaskan endorfin yang secara teoretis Anda dapat merasakan perasaan bahagia dan tidak lagi merasakan kram perut bahkan depresi,” ujar Lauren Streicher, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Northwestern University's Feinberg School of Medicine di Chicago.

 

Namun, bagaimana bila ingin melakukan hubungan intim saat masa menstruasi?  Menurut Centers for Disease Control and Prevention, dalam darah haid mungkin ada virus. Karena itu, dokter sangat menganjurkan penggunaan kondom untuk menurunkan risiko terinfeksi virus. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), vagina  mempertahankan tingkat pH 3,8 sampai 4,5 sepanjang bulan. Tapi selama menstruasi, tingkat itu naik karena tingkat pH darahnya lebih tinggi, sehingga meningkatkan jamur di daerah vagina bila Anda berhubungan intim.

 

Berhubungan seks saat menstruasi kemungkinan besar tidak akan hamil karena Anda biasanya tidak berovulasi selama menstruasi. Tapi ada pengecualian. Jika Anda memiliki siklus haid yang lebih pendek (21 sampai 24 hari) dan Anda berhubungan seks menjelang akhir menstruasi, sperma dapat tetap bertahan di vagina hingga lima hari. Jadi, kehamilan mungkin terjadi. (Seva/HH/Dok. freepik)