Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Maskapai Spirit Airlines melakukan pendaratan darurat di New Orleans, Amerika Serikat pada 22 Juni lalu. Alasannya bukan masalah teknis atau cuaca buruk, namun karena seorang ibu baru saja melahirkan saat pesawat tersebut dalam perjalanan dari Fort Lauderdale ke Dallas.
Ibu bernama Cristina Penton itu bepergian bersama 2 anaknya yang berusia 11 dan 12 tahun, dengan usia kehamilan 36 minggu. Dengan usia kandungan tersebut, Cristina mengira masih memiliki waktu beberapa minggu sebelum persalinan.
Ternyata, tidak lama setelah take off, Cristina mulai merasa tidak enak badan dan segera memberitahu pramugari yang bertugas. Mereka segera bertindak untuk membuat Cristina merasa lebih nyaman dan memberinya air mineral. Untungnya, ada dokter anak dan perawat yang berada dalam penerbangan tersebut. Sebetulnya kedua ahli medis meminta Cristina tidak mengejan dulu sampai pesawat mendarat darurat. Sayangnya, bayi dalam perut Cristina tidak mau menunggu.
“Semua berjalan begitu cepat. Tidak ada waktu untuk bersiap-siap. Ia (bayi tersebut) melakukan apa yang inginkan dan kami hanya mengikutinya,” ujar Cristina, seperti dikutip dari CNN. Setelah mengejan 3 kali, Christoph Carsten Lezcano akhirnya lahir dengan berat sekitar 3,1 kilogram. Walaupun terlahir lebih awal dari HPL, Christoph lahir dengan kondisi sehat dan tidak mengalami komplikasi.
“Kelahiran di udara memang jarang terjadi, tapi pramugari kami terlatih untuk mengatasi kondisi medis darurat dan mereka juga memiliki akses komunikasi dengan dokter di bandara via inflight communication,” ujar juru bicara Spirit Airlines, Paul Berry.
Seperti beberapa bayi yang lahir dalam pesawat terbang, Christoph mendapat keistimewaan dari maskapai Spirit Airlines. Ia akan mendapatkan penerbangan gratis ke mana pun pada setiap hari ulang tahunnya. Christoph juga dapat membawa 1 orang penumpang pada penerbangan gratis tersebut. (Nadia/HH/Dok. Pixabay.com)