Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dana darurat menjadi salah satu unsur penting dalam pengelolaan keuangan. Terlebih bagi Anda yang sudah berkeluarga apalagi memiliki anak, dana darurat menjadi sangat penting perannya karena perjalanan kehidupan tidak selalu mulus.
Misalnya, bagaimana bila tiba-tiba Si Kecil sakit dan membutuhkan dana lumayan besar, sementara Anda belum menyiapkan asuransi kesehatan untuknya? Pastinya Anda berupaya mengeluarkan isi tabungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bukan? Maka dana darurat diperlukan untuk pengeluaran mendesak seperti keadaan tersebut.
Lalu, darimana sumber dana darurat ini? Ini penjelasannya:
1. Sisakan Dana untuk Menabung
Cobalah sisakan uang sekitar 5-10 persen dari penghasilan Anda setiap bulan sebagai dana untuk kebutuhan darurat. Seperti dikutip melalui qmfinancial.com, Anda harus mengetahui pengeluaran setiap bulannya terlebih dahulu. Lalu, bagi Anda yang sudah memiliki 1 anak, Anda wajib memiliki dana darurat sebesar 9 x pengeluaran bulanan. Sedangkan bila Anda memiliki 2 anak, Anda harus menyiapkan dana darurat sebesar 12 x pengeluaran bulanan. Pengeluaran bulanan meliputi, biaya kebutuhan bulanan, utang, dan asuransi.
2. Manfaatkan Bonus dan THR
Setiap tahunnya Anda mendapatkan bonus dan THR? Jangan segera menghabiskannya. Sisihkan sebagian dari bonus dan THR tersebut untuk memnuhi kebutuhan dana darurat. Semakin banyak dana darurat yang terkumpul, maka kondisi keuangan keluarga Anda akan semakin baik.
3. Pilih Jenis “Dana Darurat” yang Lain
Anda tidak harus selalu menabung dalam bentuk uang. Dana d arurat bahkan dapat berupa logam mulia yang sewaktu-waktu dapat dijual di toko emas. Atau, berupa deposito yang dapat dicairkan dalam 1-2 hari kerja. (Seva/HH/Dok. freepik)