Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dijawab oleh dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K), psikiater anak dan remaja dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
T: Dok, di rumah kami menggunakan Bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Tapi, saya juga berencana mengajarkan Si Kecil yang baru berusia 3 tahun dengan Bahasa Inggris. Apakah mengajarkan anak bahasa asing sejak dini akan berdampak buruk? Bagaimana sebaiknya?
J: Saat masih di dalam kandungan, bayi biasanya sudah mengenal bahasa yang digunakan oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, saat anak lahir usahakan tetap menggunakan satu bahasa dulu, agar nantinya bisa lebih memahami struktur bahasa yang tepat. Ajarkan Bahasa Indonesia yang baik dan tepat terlebih dahulu, di usianya yang belum mencapai 5 tahun. Kenapa? Karena di usia 5 tahun perkembangan pusat bahasa anak sudah matang. Setelah usia itu, baru mulai mengajarkan second language. Jangan buru-buru menerapkan bilingual ya! Kalau campur aduk bahasanya, pusat bahasa di otaknya juga campur aduk. Perkembangan bahasanya menjadi sangat berpengaruh, sehingga anak bisa bingung dengan struktur bahasa yang baik dan benar. Tunggu hingga perkembangan bahasa sudah matang, baru boleh ajarkan bahasa kedua pada anak. Idealnya, sebelum anak berusia 10 tahun, masih bisa diajarkan kok. Jadi, tidak usah khawatir ya. (Meiskhe/HH.dok.Freepik)