Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap orangtua menerapkan pola asuh yang berbeda-beda. Namun, bagaimana mengasuh anak yang memiliki alergi agar ia tetap berprestasi?
Anak yang mengalami alergi biasanya orangtuanya overprotektif sehingga Si Kecil pun merasa tertekan karena tidak bisa bereksplorasi. Padahal, ia butuh bereksplorasi untuk menstimulasi kecerdasan yang dimilikinya.
“Anak alergi jadi tertekan karena orangtuanya suka heboh. Akibatnya, anak bingung dan nantinya enggak bisa survive di lingkungan biasa. Lebih dari 60 persen orangtua dari anak alergi cenderung menunjukkan sikap otoriter yang berlebihan. Padahal anak tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik apabila orangtuanya full otoriter,” kata psikolog dan konsultan multiple intelligence, Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi.
Orangtua yang otoriter ini akan membuat Si Kecil tidak berkembang dengan optimal. Kegiatan bermain dan belajar si anak alergi pun terganggu karena jika alerginya kambuh, ia akan minum obat dan mengantuk. Kualitas tidur jadi menurun serta konsentrasi belajarnya terganggu. Orangtua pasti tidak akan mengizinkan si anak untuk bersekolah sehingga pelajaran berkurang. Ini membuat potensi yang dimiliki Si Kecil akan berkurang.
Agar kecerdasan majemuk anak alergi bisa berkembang sehingga ia bisa berprestasi, psikolog yang sering dipanggil Bunda Romi ini menyarankan agar para orangtua untuk menyesuaikan pola pengasuhan dengan apa yang dihadapi si anak. Selain itu, sesuaikan dengan bentuk stimulasinya. Salah satunya adalah dengan bermain, Moms. Dalam kegiatan bermain, orangtua tetap harus mendampingi agar kecerdasan majemuk yang dimiliki si anak dapat terstimulasi. (Risia Ruswati/HH/dok. M&B UK)