Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Meniru Sifat Balita

Meniru Sifat Balita
sifat balita

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menjadi balita memang menyenangkan! Ia begitu bebas, belum memiliki tanggung jawab, dan hal sekecil apapun pasti bisa membuatnya terkagum-kagum. Sekarang, coba bandingkan dengan Anda yang memiliki segudang tugas dan tanggung jawab. Beban untuk melakukan berbagai hal seringkali membuat Anda merasa hidup tidak seindah dulu lagi.

 

Namun pernahkah Anda berpikir, mengapa balita selalu merasa bahagia, hingga apa pun yang terjadi di luar sana tidak akan memengaruhinya sama sekali? Allison Mitchell, penulis Time Management For Manic Mums mengungkapkan, itu terjadi karena balita belum mengenal rasa takut. Bagi mereka, segala hal terasa menggembirakan dan menarik. Ia juga belum memahami bahwa setiap aksi mempunyai konsekuensi.

 

Meski sikapnya yang tak kenal takut ini terkadang mencemaskan, namun ada pelajaran baik untuk Anda di baliknya. Sebagai orang dewasa, kita seringkali membatasi diri, karena begitu banyak hal yang kita takutkan. Sesekali, cobalah berpikir untuk bersikap seperti  balita Anda. Lakukanlah petualangan, tanpa harus merasa takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

 

Selain itu, menurut Allison, orang dewasa juga terlalu cepat bosan, tetapi cenderung tidak berani mengeksplorasi ide-idenya. Sementara balita Anda, selalu penasaran dan ingin tahu mengenai apa pun. “Sesekali saat Anda sedang berjalan di tempat umum, coba tiru gaya Si Kecil yang dengan berani mengeksplor ke sana-ke mari. Biarkan rasa ingin tahu Anda berkembang. Anda pasti terkejut dengan apa yang akan ditemukan. Dan, mungkin Anda pun tak percaya dengan apa yang bisa dilakukan di sana,” ungkap Allison.

 

Masih banyak lagi sifat-sifat baik yang bisa Anda tiru dari balita. Di antaranya, ia tidak pendendam, sangat mencintai kedamaian, mampu mencintai tanpa syarat, dan sangat menghargai hal yang sekecil apapun. Kalau sudah begini, rasanya orang dewasa yang harus belajar banyak kepada balita dan bukan sebaliknya. (Aulia/DC/dok. M&B)