Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspada! Beras Mengandung Arsenik Membahayakan Anak

Waspada! Beras Mengandung Arsenik Membahayakan Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok atau utama sehari-hari. Nasi yang kita konsumsi ini diolah dari bahan beras. Nah, makanan pertama yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan untuk MPASI pun sebagian besar berupa bubur yang diolah dari beras.

Namun, perlu diketahui Moms, ternyata beras termasuk makanan yang tinggi kandungan arsenik. Arsenik merupakan senyawa kimia yang beracun sehingga bisa mengganggu kesehatan.

Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa bayi-bayi di Amerika Serikat yang mengonsumsi sereal yang terbuat dari beras diketahui dalam urine mereka terkandung arsenik. Kadar arsenik yang terkandung dalam urine itu ternyata lebih tinggi daripada yang dianjurkan. Apabila terus-menerus mengonsumsi makanan dengan kandungan arsenik, maka bisa saja merugikan tumbuh-kembang, sistem kekebalan dan perkembangan syaraf bayi.

Selain itu, menurut Dr Antonio J. Signes-Pastor, dari Institute for Global Food Security di Queen University Belfast di Irlandia, paparan arsenik anorganik juga terkait dengan kanker serta masalah kesehatan lainnya seperti neurologis, kardiovaskuler, pernapasan dan penyakit metabolisme. “Hal ini harus jadi perhatian khusus bagi orang tua agar tak terlalu sering memberikan sereal atau camilan berbahan beras instan," ujarnya.

Nah, untuk mengurangi kadar arsenik di dalam beras, ternyata bisa disiasati dengan cara memasaknya lho, Moms. Andy Meharg, seorang profesor biologi dari Queen University Belfast pernah membuat 3 percobaan cara memasak nasi dalam sebuah program BBC, untuk mengetahui kadar arsenik dalam beras.

Pada metode pertama, ia menggunakan perbandingan air dan beras sebanyak 2:1 agar air menguap. Metode kedua, perbandingan air dan beras 5:1, kemudian mengurangi air yang berlebihan. Dengan cara ini menghasilkan arsenik dengan tingkat hampir setengahnya.

Setelah itu, ia merendam beras di dalam air semalaman sebelum dimasak keesokan harinya. Hasilnya, 80% racun arsenik yang ada di dalam beras berkurang. Untuk lebih amannya, nasi yang telah didiamkan semalaman harus dibilas sampai airnya jernih sebelum dikeringkan dan direbus dalam penanak nasi dengan perbandingan air dan nasi yaitu 5:1. (Meiskhe/HH/dok.Freepik)

BACA JUGA:

Biasakan Pola Makan Sehat

Kenalkan Makanan Sehat untuk Si Kecil

Makanan Tak Sehat untuk Anak