Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Satu lagi bayi kembar lima yang lahir prematur di RSAB Harapan Kita dikabarkan meninggal dunia. Satu-satunya bayi perempuan dari 5 bayi lainnya itu, meninggal pada Kamis siang (22/08) lalu, pukul 11.30 WIB. Bayi ke-3 itu menyusul bayi ke-2 (Hafiz), yang telah meninggal Selasa malam (20/08) lalu karena mengalami gagal napas.
Hafiz terlahir dengan berat 459 gram. Sedangkan, bayi perempuan yang diberi nama Anisa Fitri Selia ini lahir dengan bobot paling kecil, hanya sebesar 350 gram. Anisa dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut pada Jumat (23/08), berdekatan dengan makam kakaknya, Hafiz.
Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan pasti penyebab meninggalnya bayi tersebut. Kini, ketiga bayi lainnya masih menjalani perawatan khusus di RSAB Harapan Kita. Sang Ayah, Bagus, 37, tetap berharap ada keajaiban untuk ketika bayinya yang tersisa.
Sementara itu, kondisi sang ibu, Enita Fentrikana, 31, dikabarkan sudah membaik, meski masih berada dalam proses pemulihan. Ia juga sudah bisa melakukan mobilisasi dan sempat bertemu dengan bayi-bayinya.
Menurut dr. Didi Danukusumo, Direktur Medis dan Keperawatan RSAB Harapan kita, kelahiran prematur di usia kehamilan 24 minggu ini menyebabkan organ penting, terutama paru-paru bayi belum berfungsi dengan baik. "Usia kehamilan 24 minggu adalah masa perkembangan awal sistem pernapasan janin. Sehingga ketika lahir, bayi-bayi ini sebenarnya belum siap untuk bernapas di luar," ungkap Didi ditemui pada saat jumpa pers di RSAB Harapan Kita Kamis siang (22/08).
Kelahiran bayi kembar 5 ternyata merupakan hasil proses inseminasi. Kelima bayi tersebut lahir prematur melalui operasi Caesar setelah sang ibu sempat mengalami kontraksi yang sangat intens dan perdarahan hebat. Bayi pun terpaksa dikeluarkan, setelah plasentanya lepas pada Selasa pagi (20/08) lalu. (Aulia/OCH/doc.M&B)