Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Umumnya bayi dan balita membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dari orang dewasa. Waktu tidur yang cukup dapat mendukung perkembangan otak dan fisik mereka. Seiring pertambahan usia anak, maka waktu untuk tidur semakin berkurang. Nah, untuk mengetahui durasi tidur yang tepat bagi Si Kecil, Anda bisa menggunakan panduan terbaru yang dikeluarkan oleh National Sleep Foundation AS berikut ini:
Newborn (0-3 bulan)
- Durasi tidur 14-17 jam sehari (rekomendasi terbaru National Sleep Foudation).
- Jadwal tidur belum teratur. Newborn seringkali terbangun untuk meminta disusui, ganti popok dan diemong.
- Periode tidur berlangsung beberapa menit hingga hitungan jam, misalnya terbangun 2-3 jam sekali.
- Mengalami fase tidur aktif atau REM. Newbon tidur dengan tidak tenang, bergerak-gerak dan menunjukkan pola bernapas tidak biasa.
- Menunjukkan tanda-tanda ingin tidur dengan rewel, menangis dan menggosok mata.
Bayi (4-11 bulan)
- Durasi tidur 9-12 jam di malam hari dan 30 menit tidur di siang hari.
- Bayi akan tidur sepanjang malam saat menginjak usia di atas 6 bulan.
- Sepanjang malam bayi terlelap sehingga jarang sekali terbangun untuk minta disusui.
- Karena bayi sudah memahami tentang kehadiran Anda, maka di usia ini ia biasanya mengalami separation anxiety atau cemas berpisah dari Anda.
- Perkembangan motorik akan mengganggu kualitas tidur bayi.
Batita (1-2 tahun)
- Durasi tidur 11-14 jam sehari.
- Di usia 18 bulan, waktu tidur siang batita cenderung berkurang.
- Batita biasanya mengalami masalah tidur seperti menolak tidur dan terbangun di malam hari.
- Takut terhadap gelap dan mimpi buruk juga kerap terjadi kepada batita di usia ini.
- Perkembangan kemampuan motorik, kognitif, sosial memengaruhi kualitas tidur batita.
- Tanda-tanda batita kurang tidur dapat dilihat dari mengantuk pada siang hari.
Preschool (3-5 tahun)
- Durasi tidur 10-13 jam di malam hari.
- Sering mengalami masalah tidur akibat kemampuan motorik, kognitif, sosial, bahasa yang semakin berkembang.
- Karena daya imajinasinya, anak di usia ini terkadang memiliki ketakutan terhadap gelap dan mengalami mimpi buruk saat tidur.
- Beberapa anak mengalami tidur sambil berjalan dan night terror (teror tidur). (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)