Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Bumil dengan Penyakit Ini Wajib Berkonsultasi ke Dokter

Bumil dengan Penyakit Ini Wajib Berkonsultasi ke Dokter

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Ada beberapa penyakit yang bisa membahayakan kehamilan, sehingga ibu yang menderita penyakit itu tidak diperbolehkan hamil atau memiliki anak. Namun, ada pula beberapa penyakit tertentu seperti diabetes melitus, penyakit jantung, dan epilepsi, yang penderitanya masih diperbolehkan hamil. Bagi yang mengidap penyakit ini, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, karena dapat menimbulkan bahaya bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan tepat.

 

Diabetes Melitus
Diabetes bisa menyebabkan bayi membesar secara tidak normal. Wanita yang telah memiliki diabetes sebelum hamil wajib mengontrol kadar glukosa dengan baik saat konsepsi, karena jika kadar gula tinggi, risiko kelainan pada bayi pun meningkat. Siapapun juga dapat berisiko menderita diabetes gestasional (diabetes yang berkembang saat kehamilan). Anda harus menjalani tes darah untuk pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter kandungan Anda.

 

Penyakit Jantung
Dokter akan memberikan nasihat khusus bagi Anda yang menderita penyakit jantung. Memiliki waktu beristirahat lebih banyak sangat dibutuhkan agar kehamilan Anda tetap terjaga. Selama makanan dan kondisi kesehatan Anda baik, kehamilan Anda akan baik-baik saja. Perbanyak pula mengonsumsi sayur dan buah.

 

Epilepsi
Penelitian menunjukkan bahwa efek kehamilan pada frekuensi dan intensitas serangan epilepsi bervariasi. 50 persen ibu hamil yang memiliki epilepsi tidak berpengaruh  pada kehamilan, 40 persen diantaranya memiliki peningkatan saat hamil dan 10 persen kondisinya semakin memburuk. Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila Anda menderita epilepsi sebelum merencanakan kehamilan, karena ditemukan peningkatan risiko cacat tabung saraf dan kerusakan lainnya berkaitan dengan pemakaian obat anti epilepsi. Biasanya ibu dengan epilepsi disarankan untuk memaksimalkan penggunaan obat sebelum hamil, bukan selama hamil. (Seva/HH/Dok. M&B)