Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Melihat orang lain memiliki anak kembar pastinya menjadi ketertarikan tersendiri. Lucunya saat Si Kembar mengenakan baju yang sama, bermain bersama, bahkan gemasnya melihat mereka berbicara menggunakan bahasa bayi. Namun, apakah Anda tahu bahwa sang ibu memiliki risiko tinggi saat Si Kembar tersebut berada dalam kandungan? Nah, berikut beberapa hal yang harus Anda tahu mengenai kehamilan kembar.
1. Membutuhkan Lebih Banyak Asam Folat
Menurut Manju Monga, MD, the Berel Held Professor and The Division Director of Maternal-Fetal Medicine di The University of Texas Health Sciences Center, Houston. wanita hamil kembar memerlukan lebih banyak asam folat untuk membantu mencegah cacat lahir. “Kami merekomendasikan 1 miligram asam folat per hari untuk kehamilan kembar dan 0,4 miligram untuk kehamilan tunggal," ujar Manju Monga. Asam folat dikenal untuk mengurangi risiko cacat lahir tabung saraf seperti spina bifida.
2. Morning Sickness yang Lebih Parah
“Salah satu yang dipercaya penyebab dari morning sickness pada wanita hamil adalah tingginya tinggi human chorionic gonadotropin. Kadar hormon ini lebih tinggi pada kehamilan kembar, sehingga wanita mengandung janin kembar lebih tinggi risiko mual dan muntah pada trimester pertama,” ujar Abdulla Al-Khan, MD, direktur at Hackensack University Medical Center in New Jersey.
3. Preeklampsia
“Banyak orang tidak tahu pasti apa yang menyebabkan preeklampsia. Akan tetapi masalah ini lebih sering dialami wanita dengan kehamilan kembar,” ujar manju Monga. Preeklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, terdapat protein dalam urin, terkadang terlihat bengkak pada kaki dan tangan.
4. Dipantau Dokter
Kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko persalinan prematur, ketuban pecah dini, pertumbuhan tidak merata, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Dokter akan berhati-hati memantau Anda selama kehamilan ini.
5. Hari Lahir yang Lebih Cepat
Abdulla Al-Khan mengatakan bahwa wanita dengan kehamilan kembar, kemungkinan besar akan melahirkan lebih cepat (kurang dari 37 minggu) dibandingkan wanita dengan kehamilan tunggal. “Secara umum, jika bayi kembar lahir pada usia 34 minggu, itu tetap harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, bayi prematur tetaplah menjadi bayi prematur yang memerlukan penanganan ekstra,” ujar Abdullah Al-Khan. “Bayi kembar juga memiliki tingkat yang lebih tinggi dengan masalah pernapasan,” tambahnya. (Seva/HH/Dok. M&B UK)