Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Nenek menjadi yang Pertama Tahu Anak Alami Autisme

Nenek menjadi yang Pertama Tahu Anak Alami Autisme

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Selama ini orang tua mungkin paling merasa yang tahu tentang kondisi anak mereka dibandingkan yang lain. Namun, baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkap bahwa nenek biasanya menjadi anggota keluarga yang pertama mengetahui anak (cucunya) mengalami gangguan spektrum autisme (ASD).

 

Peneliti menemukan jika anak-anak yang sering berinteraksi dengan kakek dan nenek mereka, akan lebih cepat terdeteksi apakah mengalami autisme atau tidak. Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok dokter di New York, AS dengan mengadakan survei online kepada 500 orangtua dengan anak autisne. Selain itu, menyurvei 200 kerabat dekat yang direferensikan oleh orangtua tersebut.

 

Hasilnya, 25 persen orangtua mengungkapkan bahwa orang lain atau kerabat lebih dahulu mengetahui si anak alami autisme. Sementara hampir 50 persen kerabat dekat yang disurvei menyatakan mereka lebih dulu mendeteksi autisme pada si anak. Nenek dan guru biasanya adalah yang pertama mengetahuinya. “Hal ini disebabkan banyak orangtua yang tidak ingin mencari bantuan untuk menemukan diagnosis tepat tentang kondisi anak mereka. Karena itu, kerabat atau orang-orang dekatlah yang lebih dahulu menemukan gejala autisme itu,” ujar dr. Nachum Sicherman, seorang profesor yang terlibat dalam penelitian.

 

Anak-anak yang sering berinteraksi dengan nenek mereka, akan didiagnosis 5 bulan lebih cepat, serta yang sering bersama kakek mereka akan didiagnosis 4 bulan lebih cepat. (Meiskhe/HH.dok.FreeDigitalPhotos)