Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Centers for Disease Control and Prevention melaporkan, ternyata anak-anak terlalu banyak makan garam selayaknya orang dewasa. Studi yang dilakukan peneliti CDC melibatkan lebih dari 6.000 siswa antara usia 8 dan 18. Anak-anak ini berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2003-2008 yang mengumpulkan informasi tentang asupan garam sehari-hari mereka.
Menurut data dari survei tersebut, anak-anak mengonsumsi rata-rata 3.387 miligram garam atau lebih per hari. Hasil penelitian menunjukkan, 37 persen dari responden telah kelebihan berat badan atau obesitas. The Institute of Medicine merekomendasikan asupan garam kurang dari 2.300 miligram, itu sekitar satu sendok teh garam per hari (termasuk memasak dan garam tambahan yang ditambahkan ke makanan).
Penelitian sebelumnya mengaitkan asupan garam yang tinggi terhadap tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal. Menurut National Heart Lung and Blood Institute, seseorang mungkin menderita tekanan darah tinggi, namun tidak menyadarinya selama bertahun-tahun. Soalnya, penyakit itu biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Peneliti utama Quanhe Yang mengatakan, mengurangi konsumsi natrium pada anak-anak bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan mereka.
"Ada pesan penting di sini yaitu bahwa kita harus lebih peduli akan asupan garam yang dikonsumsi anak-anak kita. Ada semakin banyak bukti bahwa anak-anak makan terlalu banyak garam dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka," ujar Stephen Daniels, seorang juru bicara untuk American Heart Association. Yuk, mulai kurangi asupan garam dalam masakan Si Kecil, Moms! (Seva/HH/Dok. freepik)