Type Keyword(s) to Search
BABY

Cara Tepat Menstimulasi Otak Anak di Tahun Pertama

Cara Tepat Menstimulasi Otak Anak di Tahun Pertama

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Mungkin Anda penasaran, bagaimana sih perkembangan otak Si Kecil kesayangan Anda dari baru lahir hingga berusia 1 tahun? Hmm... sebenarnya sepanjang tahun pertama, otak bayi berkembang secara cepat dan menakjubkan, lho, terutama pada area otak untuk fungsi penglihatan. Pada awalnya, bayi hanya melihat bayangan kabur dan secara bertahap mampu melihat secara jelas dari kedua matanya. Otak kecil atau serebelum akan berkembang 3 kali lipat dan memengaruhi kemampuan motorik bayi.

 

Di usia 3 bulan, sistem limbik yang berfungsi untuk mengontrol emosi dan memori juga berkembang sehingga bayi mulai mampu mengenal dan menyimpan memori dengan cukup baik. Jadi, jangan heran kalau ia sudah mengenal wajah Anda di usia ini, ya. Kemudian, tepat di usia 1 tahun, sirkuit otak bagian samping dan depan sudah mulai terhubung, sehingga hal-hal yang didengar Si Kecil dari sekitarnya, dapat dijadikan fondasi untuk kemampuan berbicaranya.

 

Nah, agar berkembang secara maksimal, kemampuan otak bayi harus distimulasi, Moms. Tentu saja, stimulasi itu diberikan sejak ia lahir ke dunia. Berikut adalah beberapa cara yang Anda coba:

 

Usia 0-6 bulan
Di usia ini, bayi belajar mengenal wajah, suara dan bau orang lain. Ia pun dapat merespons senyuman dan sentuhan orang lain dengan perasaan senang. Bantu bayi mencapai kemampuannya dengan sering menyentuh dan memeluknya ya, Moms. Lakukan sentuhan langsung dengan bayi acap kali Anda berbicara dan menyanyikan lagu untuknya. Hal tersebut akan membuatnya merasa sangat disayangi dan akan semakin lekat dengan Anda.

Bayi juga menggunakan suara, gerakan tubuh dan ekspresi wajah untuk memberitahu hal yang dirasakannya seperti lapar, senang, tidak nyaman dan sebagainya. Untuk itu Anda perlu mengenali setiap sinyal yang diberikan bayi. Berlakulah secara responsif. Amati saat ia senang, lapar, bosan dan capek. Ketika ia senang dan antusias, ajak ia bermain. Sebaliknya, ketika menangis atau rewel, jangan paksa  untuk bermain.


Usia 6-12 bulan
Bayi mulai mencoba mencari tahu ke arah mana mainan bergerak dan memainkan sebuah objek dengan meniru orang lain yang memainkan objek tersebut. Berikan kesempatan kepadanya untuk mengeksplorasi berbagai objek yang menarik perhatiannya. Kegiatan tersebut akan membuat bayi mengetahui cara kerja sebuah mainan, serta dapat meningkatkan koordinasi otot-otot tangan yang membantunya untuk belajar menulis nantinya.


Bayi juga mulai mengetahui sesuatu masih ada meski tidak bisa melihatnya. Misalnya, saat Anda akan pergi, ia akan menangis. Namun, ia tahu Anda akan kembali. Latih kemampuannya tersebut dengan permainan 'ci luk ba', agar ia belajar bahwa sesuatu yang hilang dapat muncul kembali.

Nah, selamat mencoba, Moms! (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)