Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Back pain atau biasa yang disebut dengan nyeri punggung, merupakan hal biasa yang dirasakan oleh orang dewasa. Menurut Allen Chen, MD, Assistant Clinical Professor of Rehabilitation and Regenerative Medicine di Columbia University Medical Center di New York, Anda tidak perlu khawatir bila menderita sakit punggung. Kenapa? karena sebagian besar sakit punggung disebabkan keseleo otot atau ketegangan otot yang dapat disembuhkan.
Namun, Anda perlu khawatir bila sakit punggung datang kembali dan lebih sering dari biasanya. Berikut tandanya:
1. Sindrom Cauda Equina
Sindrom ini merupakan gangguan langka yang memengaruhi akar saraf di tulang belakang bagian bawah. Segeralah ke dokter bila merasakan sakit punggung bagian bawah. Pasalnya, sindrom cauda equina bisa menyebabkan kelumpuhan, masalah pada kandung kemih dan usus, hingga masalah seksual.
2. Terjadi Pada Malam Hari
Biasanya Anda akan mengatur posisi tidur pada malam hari agar nyeri pada punggung berkurang. Namun, ada juga yang membiarkan sakit punggung tanpa perlu mengatur posisi tidur. Sebaiknya Anda harus waspada. Menurut White Plains, penulis buku Inside-Out Health mengatakan bahwa ini bisa menjadi tanda dari tumor tulang belakang. Segera konsultasikan kepada dokter untuk memastikan hal tersebut.
3. Tidak dapat Ditentukan
Apakah Anda sulit menentukan letak nyeri punggung? Bisa jadi itu merupakan tanda serangan jantung. Menurut American Heart Association, serangan jantung bisa menyebabkan nyeri yang menjalar dari dada hingga ke punggung. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami tanda-tanda nyeri rahang, mual, kelelahan luar biasa, atau sesak napas.
4. Radang Tulang Punggung
Ankylosing spondylitis atau peradangan di tulang punggung adalah nyeri punggung yang dirasakan lebih dari 30 menit dan semakin memburuk bahkan Anda merasa sulit bergerak. Anda perlu waspada dan jangan mengabaikannya karena keadaan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit stroke atau jantung. (Seva/HH/Dok. freepik)