Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, seringkali kita panik ketika mendapati Si Kecil muntah-muntah. Dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A, dari Siloam Hospitals TB Simatupang Jakarta mengatakan, muntah pada dasarnya pengeluaran isi saluran cerna. Pada anak, muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, muntah karena ada infeksi saluran cerna (gastroenteritis) atau dapat pula karena penyakit lain, masalah psikologis, kekenyangan, dan sebagainya.
Nah, berikut ini yang perlu diperhatikan bila Anda mendapati Si Kecil mengalami muntah:
1. Perhatikan kapan anak muntah. Apakah sehabis batuk atau sehabis menangis hebat? Atau tiba-tiba saja muntah. Muntah yang disebabkan karena anak menangis hebat atau habis batuk-batuk, umumnya tidak berbahaya dan tidak akan berulang.
2. Ketika muntah, perhatikan apa saja yang dikeluarkannya. Muntah yang terjadi pada anak yang sedang batuk-batuk, misalnya, sering kali berisi lendir yang tertelan sebelumnya. Sedangkan muntah karena adanya sumbatan di saluran cerna, berwarna lebih kehijauan.
3. Sehabis anak muntah, upayakan untuk minum air putih. Ini bertujuan untuk membilas sisa asam lambung yang ada di mulut. Namun, memberikan minumnya jangan sekaligus banyak. Akan tetapi, beri ia minum sedikit demi sedikit agar tidak membuat rasa mual dan merangsang muntah lagi.
4. Bila anak baru muntah sekali dua kali dan sehabis itu ia tenang-tenang saja maka tidak perlu khawatir. Tetapi bila anak menjadi lemas karena muntah berkali-kali, segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. (Hilman/Dok. M&B UK)