Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Semua orang tua tentu akan sedih jika mengetahui anaknya terkena kanker. Penyakit ini memang memiliki angka kematian yang tinggi, sekitar 50-60 persen menurut data Kementerian Kesehatan. Hal ini umumnya disebabkan karena kanker sulit terdeteksi sejak dini.
Namun, ternyata tidak seluruh kanker sulit dideteksi lho, Moms. Retinoblastoma, kanker yang menyerang bagian mata, dapat dideteksi dengan alat khusus bernama oftalmoskop. Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu dengan menyorot mata menggunakan alat tersebut. Jika retina memantulkan warna merah, berarti mata Si Kecil normal. Namun, jika tidak, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Bisa jadi itu kanker, katarak, atau kondisi lain.
“Kalau memang terdeteksi retinoblastoma, kita bersyukur karena ditemukan sejak dini. Kanker jenis ini bisa sembuh tanpa kemoterapi, hanya perlu dilaser,” ujar Pinta Manullang Panggabean, ketua Yayasan Anyo Indonesia (YAI), ketika ditemui di Jakarta saat konferensi pers Alam Sutera Anyo Run 2017, Rabu (25/1).
Retinoblastoma adalah kanker kedua yang paling banyak menyerang anak-anak, setelah leukemia. Kanker ini banyak ditemukan pada bayi dan anak di bawah 5 tahun, dengan insiden tertinggi pada usia 2-3 tahun, seperti dikutip dari buku Pedoman Penemuan Dini Kanker Pada Anak keluaran Kementerian Kesehatan.
Saat ini YAI sedang dalam proses membagikan 1.000 oftalmoskop ke puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia untuk membantu deteksi dini kanker mata pada anak. (Nadia/TW/Dok. M&B UK)