Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Nasib malang sedang dialami oleh pasangan Charlotte Wallewein dan Adam Baranec dari Kanada. Bayi mereka lahir dengan lubang di jantungnya. Selain biaya pengobatan yang mahal, pasangan ini juga kesulitan untuk menyediakan ASI yang sangat dibutuhkan bayi mereka untuk meningkatkan imunitas.
Untuk menyediakan kebutuhan ASI yang cukup, mereka harus membayar kurang lebih 3.000 Dollar Kanada atau sekitar Rp 30 juta Rupiah per bulan. Jumlah yang besar bagi Charlotte dan Adam, yang berprofesi sebagai guru.
“Hal ini cukup mengejutkan. Saya harus membayar 17 Dollar untuk 4 ons (118,2 ml) ASI. Itu seharga segelas kopi di cafe-cafe,” ujar Charlotte, seperti dikutip dari CBC.ca.
Berbeda dengan di Indonesia, di mana donor ASI bisa didapatkan secara gratis, orang tua di Kanada harus 'membeli' ASI lewat lembaga swadaya masyarakat. Dalam kasus ini, Amelia mendapatkan ASI dari NorthernStar Mothers Milk Bank, LSM yang menyuplai ASI untuk bayi prematur dan sakit di seluruh Kanada.
Biaya yang dikeluarkan bukan semata-mata untuk membeli ASI, namun untuk prosedur yang dibutuhkan agar ASI bisa sampai ke tujuan dengan aman.
Menurut Direktur Eksekutif NorthernStar, Jannette Festival, itu adalah biaya minimal untuk ASI. “Kami harus melakukan pasturisasi pada susu tersebut, membayar para pegawai, memberikan pelatihan. Ada beberapa standar yang harus dipenuhi,” jelas Jannette.
Pada usia 4 bulan, Amelia membutuhkan sekitar 30 ons per hari (sekitar 887,2 liter), tetapi Charlotte hanya bisa menghasilkan 3 ons per hari. Ia sudah mendatangi 6 konselor laktasi untuk memperlancar ASI-nya, namun tidak berhasil. Sehingga pilihan yang tersisa hanya ASI dari Milk Bank.
Pihak asuransi di Kanada tidak menanggung pengeluaran untuk ASI, karena dianggap sebagai makanan. Padahal dokter di Kanada memberikan ASI sebagai resep. Saat ini Amelia masih bisa mendapat ASI dari NorthernStar dengan harga diskon karena jantungnya berlubang dan ia betul-betul membutuhkan ASI. Tapi hal itu tidak bisa terus dilakukan. Semoga Amelia cepat sembuh! (Nadia Sarasati/TW/Dok. CBC.ca)