Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Brain Games untuk Anak 2 Tahun

Brain Games untuk Anak 2 Tahun

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pernah terpikir mengapa sekolah untuk balita disebut, taman kanak-kanak atau playgroup? Jawabannya adalah karena sampai usia si kecil lima tahunan, bermain masihlah menjadi cara belajar yang sesuai untuknya. Lewat bermain si kecil dapat mempelajari banyak hal dengan hati riang.

 

Cara belajar untuk anak balita pun tidak bisa dalam waktu yang panjang sebab rentang konsentrasi mereka, masih teramat pendek. Berikut ini adalah permainan-permainan singkat dan sederhana yang dapat membantu si kecil mempelajari banyak hal. 

 

1. Mencari Wajah
Saat Anda menunjukan berbagai jenis ekspresi kepada Si Kecil, maka Anda sedang menstimulasi otaknya untuk mengingat berbagai jenis emosi dan penyebabnya.

 

Cara Bermain:

  • Carilah gambar berbagai ekspresi di buku atau majalah.
  • Jelaskan arti ekspresi tersebut dan kejadian-kejadian apa yang menimbulkan ekspresi itu. Lalu ajak Si Kecil untuk mengikuti ekspresi di dalam buku tersebut.
  • Mulailah dengan ekspresi senang lalu di hari selanjutnya, Anda bisa mengajarkan ekspresi marah atau sedih. Akan lebih baik bila Anda mencocokkan dengan perasaan Si Kecil hari itu.

 

Baca: Brain Games untuk Anak 3 Tahun

 

2. Berbisik
Bisikan akan mengenalkan anak kepada dinamika suara, yaitu keras dan lembut. Berbisik juga melatih konsentrasi Si Kecil.

 

Cara bermain:

  • Bisikkan sesuatu kepada si kecil, misalnya “Ayo, kita tepuk tangan!”
  • Lalu minta Si Kecil untuk melakukan perintah Anda dan kemudian membisikkan kepada Anda perintah darinya.

 

 

3. Ayo Tirukan Aku!
Permainan yang melatih imajinasi Si Kecil akan sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan berpikir, analisa, dan kemampuan komunikasi.

 

Cara bermain:

  • Berpura-puralah menggunakan benda imajinasi dan katakan kepada si kecil apa yang sedang Anda lakukan, contohnya: berpura-puralah sedang meminum segelas susu.
  • Jelaskan kepadanya tentang gerakan yang Anda lakukan. Misalnya katakan, “Mama sedang meminum susu. Apakah Adik bisa melakukannya juga?”
  • Teruskan dengan melakukan aktivitasi imajinasi lain, seperti, menyikat gigi, mencuci tangan, atau membasuh muka sambil meminta si kecil untuk mengikuti Anda atau menciptakan gerakan sendiri.

 

 

4. Menyusun Balok
Saat seorang anak berusia dua tahun, otaknya dua kali lebih aktif dibanding otak orang dewasa.

 

Cara bermain:

  • Duduklah di lantai bersama Si Kecil, dan ambillah permainan balok atau Lego.
  • Buatlah bangunan sederhana dengan menggunakan tiga atau empat balok.
  • Bila Si Kecil tidak tertarik untuk membangunnya, ajaklah ia untuk meniru apa yang Anda lakukan.
  • Apabila ia tampak tertarik, pancing ia untuk membuat bangunan yang lebih besar lagi, tanpa bantuan Anda.

 

 

5. Bermain Musik
Dr Mark Tramo, seorang neuroscientist dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa koneksi otak yang terbentuk karena musik, tidak akan pernah hilang atau putus.

 

Cara bermain:

  • Sediakan berbagai mainan alat musik untuk Si Kecil seperti drum, triangle, piano kecil, gitar, atau terompet.
  • Ajarkan ia untuk menggunakan  alat musik ini sehingga memunculkan berbagai suara. (Rosa Ayu Hapsari/Dok. M&B UK)