Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Nilai Anak Menurun Drastis? Cek 5 Tanda Anak Depresi

Nilai Anak Menurun Drastis? Cek 5 Tanda Anak Depresi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pernahkah Anda melihat Si Kecil muram setela bermain bersama teman-temannya? Sebaiknya, Anda mulai mengenal penyebab Si Kecil sedih, sebab itu dapat menandakan ia sedang mengalami depresi. Sebagai orang tua, Anda sebaiknya mengatahui tanda-tanda depresi pada Si Kecil, agar ia tidak merasa kesepian menghadapi permasalahan apapun. Dikutip melalui Boldsky.com, inilah 5 tanda anak mengalami depresi:

 

1. Nilai Menurun
Bila Anda melihat nilai Si Kecil di sekolah menurun secara drastis, bisa jadi ia mengalami depresi. Salah satu tanda depresi adalah kehilangan fokus, konsentrasi, dan kemampuan mengingat. Hal-hal itu tentu saja dapat memberi dampak pada prestasinya di sekolah ya, Moms.

 

2. Cepat Lelah
Bila Si Kecil tiba-tiba merasa lelah bahkan pada latihan ballet kesukaannya, sebaiknya Anda menanyakan apa saja hal yang dilakukan sehingga ia cepat sekali merasa lelah.

 

3. Tidak Berharga
Jika buah hati Anda sering mengatakan "tidak ada yang menyukai saya" atau kalimat serupa lainnya, itu bisa menjadi tanda dia merasa tidak berharga, dan merupakan tanda depresi anak.

 

4. Menarik Diri
Si Kecil terbiasa bermain bersama temannya, namun belakangan ia mulai menarik diri? Anda perlu mendekatinya dan mengajaknya bermain sambil tanyakan kenapa ia tidak ingin bermain bersama teman-temannya.

 

5. Agresif

Depresi pada anak juga berdampak pada emosi anak lho, Moms. Jika anak Anda yang santun tiba-tiba mudah marah, Anda bisa mencurigai Si Kecil mengalami depresi.

 

Jika anak Anda mengalami beberapa tanda di atas, maka sebaiknya Anda memberinya perhatian lebih dan ajak ia berbicara dari hati ke hati. Bila perlu, tanyakan juga kepada guru dan teman terdekatnya, mungkin saja Si Kecil mendapatkan perilaku yang tidak baik selama di sekolah. Dan jangan ragu untuk berkonsultasi kepada psikolog anak, dengan begitu tentu saja anak bisa mendapatkan penanganan yang paling tepat. (Seva/TW/Dok. M&B)