Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pernahkah Anda mendengar pendapat yang mengatakan bahwa berhubungan seksual bisa menyembuhkan sakit kepala? Sebaliknya, ada pula yang menyebutkan berhubungan seksual, terutama orgasme, memicu timbulnya sakit kepala. Manakah yang benar?
Sebenarnya, saat orgasme, otak melepaskan zat kimia yang menurunkan nyeri akibat migrain atau sakit kepala. Namun, sakit kepala juga bisa timbul karena saat berhubungan seksual, tekanan darah akan meningkat dan memicu pelebaran pembuluh darah di otak.
Pada dasarnya, efek seks pada nyeri kepala sangat tergantung pada tiap individu dan faktor-faktor lainnya. Saat berhubungan seks, neurotransmiter serotonin memang akan lebih aktif sehingga Anda akan merasa lebih bahagia. Selain itu, saat orgasme pun, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit. Efek endorfin dikaitkan dengan perasaan gembira, positif, dan membuat sinyal sakit tidak mencapai otak. Peningkatan hormon ini pun memberi hasil instan. Tidak diperlukan waktu lama untuknya bekerja, sehingga mampu menurunkan nyeri kepala dengan drastis.
Namun, menurut Dr. Mark W. Green dari Columbia University College of Physician and Surgeons, sakit kepala ketika berhubungan seks biasanya dialami oleh mereka yang sudah sering mengalaminya, karena secara genetik lebih rentan.
Seks, seperti olahraga, adalah aktivitas fisik yang bagi sebagian penderita migrain dapat memicu kekambuhan. Pengerahan tenaga yang dilakukan saat bercinta akan menimbulkan tekanan pada punggung dan leher, sehingga bagi migrain yang akan kambuh, bagi yang sering mengalaminya. Dokter Green berpesan jika Anda sering mengalami sakit kepala ketika berhubungan seks, periksakan ke dokter untuk mencari tahu apa penyebabnya. (Rosa Ayu Hapsari/Dok. Freedigitalphotos)