Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah terung atau terong merupakan salah satu makanan favorit Anda? Jika ya, pilihan Anda sudah tepat. Seperti dikutip dari Boldsky.com, ternyata terung mengandung banyak zat yang berfungsi sebagai antioksidan, seperti asam caffeic, klorogenat, dan nasunin.
Antioksidan merupakan zat yang mampu membantu melindungi sel-sel tubuh dari pengaruh buruk radikal bebas. Secara alami, radikal bebas adalah bahan kimia yang dihasilkan dari pencernaan. Namun, radikal bebas pun banyak berada di luar tubuh, seperti asap rokok, polusi, dan radiasi. Radikal bebas bisa menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, seperti kanker dan sakit jantung, jika tidak bisa ditangani oleh tubuh.
Nah, terung memiliki berbagai jenis antioksidan yang baik bagi tubuh, salah satunya nasunin. Nasunin berfungsi membantu menyehatkan otak. Ia bekerja dengan cara melindungi lipid atau lemak di membran otak dari ancaman radikal bebas.
Mengonsumsi terung dalam jumlah wajar pun dipercaya mampu mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini karena antioksidan dalam terung membantu mencegah stres oksidatif pada sistem kardiovaskular.
Sayuran bewarna ungu ini pun mengandung banyak serat, yang membantu menghambat timbunan kolesterol dalam tubuh. Serat juga mengurangi risiko konstipasi dan meningkatkan kesehatan saluran cerna. Terung juga kaya nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan tulang yang kuat, seperti mangan, kalium, dan magnesium.
Tak hanya itu saja, sejumlah ilmuwan bahkan percaya, makan terong dapat membantu mengatasi jenis kanker kulit tertentu. Hal ini karena di dalam terung mengandung fitokimia yang disebut BEC5. BEC5 itu dipercaya dapat membantu membunuh sel-sel kanker tanpa merusak sel sehat. Tak perlu berpikir panjang, yuk masak sayur terung untuk makan siang keluarga! (Rosa Ayu Hapsari/ Dok. Freeimages)