Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Tetap Sehat saat Hamil Kembar

Tetap Sehat saat Hamil Kembar

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kenyataan bahwa Moms sedang hamil janin kembar, membuat Anda mendadak masuk dalam kategori spesial di mata dokter kandungan. Tidak heran, karena memang banyak yang menyebut kehamilan kembar berisiko tinggi. Jangan khawatir karena risiko tinggi tidak secara otomatis diterjemahkan sebagai kehamilan yang bermasalah.

 

Risiko tinggi bisa diartikan, Moms bersama dokter yang menangani, perlu menjaga kehamilan ini dengan lebih ketat. Memang, ada juga wanita hamil yang memiliki kategori risiko tinggi seperti Moms dengan diabetes, persalinan prematur di kehamilan sebelumnya, atau memiliki masalah kesehatan utama. Namun, mayoritas dari kehamilan kembar berjalan dengan lancar kok, Moms.

 

Langkah paling penting untuk merawat kehamilan Anda adalah melalui pemberian nutrisi yang tepat. Selain asam folat, konsumsi makanan tepat dengan jumlah kalori yang benar, penting untuk kehamilan kembar. Sebagai catatan saja, untuk kehamilan tunggal, diperlukan 300 kalori ekstra setiap hari. Sementara pada kehamilan kembar, seperti dilansir Healthy Children, para ahli merekomendasikan sekitar 1.000 kalori ekstra setiap harinya. 

 

Kudapan sehat dan sering dapat membantu mencapai target kalori setiap hari. Morning sickness, yang pada kebanyakan kasus menjadi all-day sickness, dapat diredakan dengan konsumsi kudapan secara rutin. Mempertahankan sesuatu di dalam lambung dengan jumlah sedikit sepanjang waktu, dapat membantu mengurangi mual. 

 

Jangan lupa untuk memenuhi asupan cairan sepanjang hari ya, Moms. Banyak minum akan membuat Moms sedikit kerepotan di bulan-bulan terakhir kehamilan, karena harus bolak-balik ke toilet untuk berkemih. Disarankan minum lebih banyak di pagi hingga sore hari. Kemudian, upayakan berhenti minum setelah pukul 20.00 agar Moms bisa tidur lebih nyenyak di malam hari tanpa terganggu keinginan untuk berkemih. (Dee/OCH/Dok. Freedigitalphotos.net)