Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat kemampuan motorik balita Anda mulai berkembang, ia mulai tidak betah lagi duduk diam di dalam boksnya. Apalagi jika ia sudah bisa berjalan, melompat, dan berlari, ia akan terlihat jauh lebih aktif lagi. Anda pun mulai bertanya-tanya, mengapa Si Kecil selalu bergerak dan tak mau diam seolah memiliki energi yang tak ada habisnya. Seiring berjalannya waktu, Anda pasti akan mulai terbiasa. Namun Anda tetap harus waspada, sebab bisa saja Si Kecil hiperaktif.
Perlu diketahui bahwa pada anak aktif, keadaan otaknya normal tanpa gangguan. Hanya saja energi yang dimilikinya sangat berlimpah, sehingga ia selalu ingin bergerak dan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya. Keadaan ini sangat wajar dialami oleh anak-anak. Sementara, anak hiperaktif mengalami gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh disfungsi neurologis, dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD).
Perbedaan perilaku anak aktif dan hiperaktif memang sangat tipis. Namun jika Anda jeli membedakannya, Anda akan tahu apakah Si Kecil hiperaktif atau hanya aktif saja. Berikut beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui:
1. Anak aktif mudah bosan dengan suatu permainan karena kurang menarik dan menantang, tetapi ia bisa asyik dengan mainan yang memang disukai. Sedangkan, anak hiperaktif mudah bosan dengan mainan apapun, karena cakupan perhatiannya pendek.
2. Anak aktif bisa fokus apabila Anda mampu menyajikan topik menarik, sementara anak hiperaktif tidak bisa fokus mendengarkan Anda selama beberapa menit dan terus gelisah ketika harus duduk diam.
3.Saat makan, anak aktif sulit diajak makan di meja makan karena bosan. Biasanya, sambil makan ia akan melakukan aktifitas lainnya, seperti menonton TV. Anak hiperaktif tak jarang meninggalkan makanan sebelum selesai, karena tertarik melakukan hal lain.
4. Anak aktif cepat menangkap dan mengingat kosakata baru. Pada saat tenang, ia dapat diajak berbincang dan mau mendengarkan orang lain berbicara. Sedangkan, anak hiperaktif cenderung berbicara dengan tempo cepat dan volume tinggi. Ia juga sering menginterupsi atau memotong pembicaraan orang lain.
5.Dalam pertemanan, anak aktif masih bisa sabar, sedangkan anak hiperaktif tidak bisa mengalah dan menunggu atau bergantian dengan orang lain.
6. Anak aktif tidak mudah menangis. Ia masih bisa menjaga perasaaannya, kecuali dalam keadaan sedih dan kesal. Sementara anak hiperaktif, sangat hipersensitif. Mereka mudah terusik dengan rangsangan, lalu mengeluh. Biasanya keluhan ini diungkapkan melalui tangisan berupa rengekan tanpa air mata. (Aulia/DC/dok. M&B)