Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi dengan 3 Orang Tua Picu Kontroversi

Bayi dengan 3 Orang Tua Picu Kontroversi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 

Seorang bayi lahir di New York bulan April lalu lewat prosedur yang masih kontroversial, karena melibatkan 3 orang. Namun jangan berpikiran negatif dulu, Moms! Semua prosedur itu dilakukan di laboratorium, demi memenuhi keinginan sepasang orang tua yang ingin mendapatkan anak yang sehat.

 

Pasangan ini berasal dari Jordan dan sangat ingin memiliki seorang anak. Setelah kehilangan 2 anak dan 4 kali keguguran, pasangan ini kemudian pergi ke klinik fertilitas New Hope Fertility Center di New York untuk mendapatkan buah hati.

 

Namun ternyata pihak wanita memiliki DNA yang bermutasi, sehingga membuat anak yang dikandungnya mengidap Leigh Syndrome, sebuah kondisi kelainan saraf yang membuat anak kehilangan kemampuan fisik dan mental secara perlahan dan meninggal beberapa tahun kemudian. Leigh Syndrome telah membuat pasangan ini kehilangan 2 anak yang masih kecil-kecil. Anak pertama meninggal pada usia 6 tahun, sedangkan anak ke-2 pada usia 8 bulan.

 

Ketua tim dokter, Dr. John Zhang, akhirnya menawarkan solusi untuk mengganti mitokondria, salah satu bagian DNA, wanita tersebut dengan mitokondria dari DNA wanita lain yang sehat. Cara itu diharapkan dapat mencegah anak yang dilahirkan mengidap Leigh Syndrome juga. Pasangan Jordan ini pun setuju, dan pergi ke Mexico untuk melaksanakan prosedur tersebut, karena Amerika melarangnya.

 

Pada usia kehamilan 6 bulan, wanita tersebut sudah merasakan perbedaan dengan kehamilan-kehamilan sebelumnya, karena janin lebih aktif menendang. Bayi tersebut pun lahir dengan sehat dan bebas dari Leigh Syndrome. “Ini pertama kali untuk reproduksi manusia yang melibatkan 3 pihak, 1 sperma dan 2 bagian terlur. Jadi ini sangat revolusioner,” jelas John, seperti dikutip dari CBSnews.com.

 

Walaupun teknik ini sukses dan dilakukan karena ada kelainan mitokondria, banyak ahli yang mengkritik keputusan John dan timnya. “Yang mereka lalukan keterlaluan, karena melanggar aturan di Amerika dan pergi ke Mexico untuk melakukannya. Beralasan bahwa ini untuk menyelamatkan nyawa orang itu tidak tepat, karena tidak ada nyawa yang diselamatkan,” ujar Dr. David King dari Human Genetics Alert.

 

Lain halnya dengan Dr. Richard Paulson, presiden Society for Reproductive Medicine. “Mitokondria tidak membentuk ras Anda. Karena karakteristik tersebut ada di bagian DNA yang lain. Jika seorang kaukasoid mendapat mitokondria dari ras Asia, maka bayi yang lahir akan tetap menjadi kaukasoid,” jelas Dr. Richard, yang tidak mendukung Amerika karena melarang prosedur ini. (Nadia/TW/Dok. CBSNews.com)