Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Bangun Percaya Diri Anak Korban Bullying

Bangun Percaya Diri Anak Korban Bullying

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 


Kasus bullying di Indonesia seakan sudah menjadi rahasia umum. Bagaimana tidak, kasus bullying di Indonesia hingga akhir tahun 2015 sudah mencapai 79 kasus, dan kasus tersebut semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Korbannya juga tidak hanya anak remaja dan tidak hanya di sekolah, anak TK juga bisa mengalami kasus bullying ini, Moms.

 

Tindakan bullying tentu akan membuat semua orang tua merasa resah akan kepribadian sang anak. Anak-anak korban bullying biasanya akan tumbuh menjadi anak yang rasa percaya diri yang rendah. Di sinilah peran orang tua sangat penting untuk memerbaiki psikis Si Kecil. Anda bisa memulai dari hal kecil, misalkan saja orangtua menekankan kalau tetap akan menyayangi mereka bagaimanapun kondisi mereka.

 

Sebagai orangtua, Anda harus bisa memberikan anak dukungan emosional. Menjelaskan segala kekurangan dan kelebihannya, dan mengajarkan ia bagaimana bisa untuk menyelesaikan masalah yang ada. Misalnya anak suka di-bully karena nilai matematikanya kurang bagus, Anda bisa bangkitkan semangatnya dengan memuji kemampuannya di bidang olahraga. Rasa percaya diri itu akan terus tumbuh, sehingga kelak nilai Si Kecil bisa bagus dalam semua bidang.

 

Nah, untuk melindungi anak dari bullying, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut ini:


1. Mencari bantuan sekolah

Anda harus lebih sering membahas kasus bullying disekolah dengan sang guru. Apakah tindakan bullying tersebut masih dalam kondisi wajar atau tidak.

 

2. Bentuk persahabatan di luar sekolah

Usahakan Anda membuat anak memiliki persahabatan lain diluar sekolah. Misalkan saja di tempat les, agar ia memiliki persahabatan lain walaupun mungkin disekolah ia dibully.

 

3. Menceritakan tentang pengalaman Anda

Cara lain agar anak memiliki pemahaman bahwa ia tidak sendirian, maka Anda bisa menceritakan bagaimana kehidupan Anda di sekolah dulu. Jelaskan hal apa yang perlu dilakukan jika ada teman yang menjengkelkan dan mem-bully, buat ia mengerti bahwa Anda akan terus bersamanya walau bagaimanapun kondisinya.

Anda harus bisa menjadi orangtua sekaligus sahabat anak, agar Anda bisa terus melihat bagaimana perkembangannya di sekolah dan di tempat lain. Anda juga dapat memberikan perhatian agar anak merasa lebih baik dan kembali memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan begitu, Si Kecil tentu bisa bebas dari kasus bullying. (Adonia Putri/TW/Dok.Freedigitalphotos)