Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Jika orang dewasa yang mengalami perceraian saja bisa merasa berat, bisa dibayangkan efeknya pada anak-anak, terutama balita yang belum bisa mengekspresikan perasaannya dengan jelas.
Walaupun anak-anak belum paham apa yang sebenarnya terjadi, ia akan merasakan perubahan pada rutinitas dan lingkungannya. Menurut Judith Wallerstein, PhD, psikolog asal California, dan penulis buku The Unexpected Legacy of Divorce: A 25 Year Landmark Study, sikap Anda dan mantan suami dalam menghadapi proses ini akan berefek pada reaksi Si Kecil.
Balita yang orang tuanya bercerai lebih mudah tantrum, agresif, dan takut ditelantarkan. Donna Pellegrino, konselor pernikahan dan keluarga asal New Jersey, menjelaskan bahwa separation anxiety banyak terjadi pada anak korban perceraian. Namun, parah tidaknya tergantung pada cara orangtua membuat anak merasa aman selama proses transisi. Berikut beberapa tips untuk memudahkan transisi pada anak setelah Anda bercerai.
1. Teruskan Rutinitas
Tetap lakukan rutinitas seperti makan, mandi, dan waktu bermain pada jam yang sama. Rutinitas ini sebaiknya tetap dilakukan terlepas ia di rumah ayah atau ibu. Jika ia biasa mandi sambil menyanyikan lagu kesukaannya, lakukan itu juga di rumah mantan suami.
2. Jawab Jujur
Semakin Si Kecil tumbuh dewasa, ia akan semakin sadar tentang perubahan di sekitarnya. Saat ia bertanya kenapa salah satu orangtuanya tidak tinggal bersama, jawab dengan kalimat yang mudah dimengerti seperti “ibu dan ayah tinggal di rumah yang berbeda sekarang. Tapi, kami sangat sayang padamu dan tetap ingin bermain bersama.”
Hindari pula mengatakan nanti atau sebentar lagi, ketika Si Kecil menanyakan kedatangan ayahnya. Anak kecil tidak mempunyai kesabaran seperti orang dewasa. Lebih baik Anda memberinya hari dan jam yang tepat.
3. Hubungan Baik dengan Mantan
Usahakan untuk tetap berhubungan baik dengan mantan. Jika tidak memungkinkan, palsukan itu di depan anak Anda. Anak korban perceraian cenderung memiliki masalah dengan kesetiaan. Jadi, sebenci apapun Anda dengan mantan, jangan jelek-jelekkan ia di depan Si Kecil. Jika Anda terpaksa berdebat dengan mantan, jangan melakukannya di depan Si Kecil dan pastikan ia tidak menguping.
4. Bantuan Kerabat
Untuk membantu Anda dan Si Kecil melewati proses berat ini, tidak ada salahnya meminta dukungan dari orang tua, keluarga, dan sahabat Anda untuk menemani.
Melakukan hal-hal tersebut memang tidak mudah, Moms. Namun, perlu diingat bahwa Si Kecil akan merasa lebih baik jika ia merasa aman dan nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Baca juga artikel Efek Perceraian Pada Anak ini ya, Moms. (Nadia/TW/Dok. M&B)