Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Mengenal 4 Jenis Kontraksi

Mengenal 4 Jenis Kontraksi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 

Moms, Anda tentu ingin menjalankan kehamilan dengan baik dan lancar. Namun tidak dapat dipungkiri, beberapa gangguan sangat mungkin terjadi saat hamil. Salah satu hal yang tidak nyaman namun pasti terjadi pada ibu hamil adalah kontraksi.

 

Walau kontraksi normal dan pasti terjadi, namun tidak semua kontraksi sama lho, Moms. Menurut Mehmet Cengiz Oz, MD, FACS, dari Department of Surgery, Columbia University, ada 4 macam kontraksi yang Moms perlu ketahui, yaitu:

 

1. Kontraksi Dini

Biasanya kontraksi dini terjadi di trimester pertama kehamilan, karena tubuh masih dalam proses penyesuaian. Kontraksio terjadi karena meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim. Biasanya ibu hamil akan merasa kembung, sembelit, atau kekurangan caira. Jika kontraksi disertai bercak, periksakanlah ke dokter.

 

2. Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)

Istilah ini ditemukan oleh John Braxton Hicks, dokter asal Inggris yang pada tahun 1872 meneliti kontraksi secara mendalam. Kontraksi Braxton Hicks biasanya terjadi pada usia kehamilan 32-34 minggu dan temponya tidak teratur. Jika kontraksi tidak terjadi lama dan tidak bertambah kuat, berarti Anda mengalami kontraksi palsu, bukan yang sebenarnya.

 

3. Kontraksi saat Berhubungan Seks

Kontraksi jenis ini kerap terjadi karena sperma mengandung hormon prostaglandin, yang menyebabkan kontraksi pada rahim. Hal ini kerap dikhawatirkan karena bisa menjadi pencetus persalinan prematur atau bahkan keguguran.

 

4. Kontraksi Inersia

Biasanya terjadi karena kelainan fisik ibu bamil, seperti kurang nutrisi, anemia, hepatitis, TBC, atau miom. Kontraksi sebenarnya adalah kontrasi yang terjadi menjelang persalinan, biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 36 minggu.

 

Kontraksi inersia berlangsung 3-5 kali dalam 10 menit, disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah dan pecah ketuban. Untuk membedakan dengan kontraksi palsu, Anda dapat berendam di air hangat. Jika kontraksi menguat saat Anda berendam, berarti itu adalah kontraksi sesungguhnya dan Anda siap untuk melahirkan. (Lydia Natasha/TW/Dok. M&B UK)