Type Keyword(s) to Search
BABY

3 Trauma Lahir pada Kulit Bayi

3 Trauma Lahir pada Kulit Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 

Moms, ternyata persalinan tidak hanya menguras tenaga yang cukup besar, tapi juga memiliki risiko yang disebut trauma kelahiran. Trauma lahir terjadi bila bayi yang dilahirkan mengalami cidera akibat tekanan, sehingga mengenai tubuhnya saat melewati jalan lahir. Selain itu, kasus ini juga bisa disebabkan oleh tindakan orang yang menolong persalinan, sehingga memberikan efek pada kondisi fisiologi organ bayi.

 

Ada beberapa kasus trauma lahir yang umum terjadi, termasuk pada kulit dan tulang bayi. Berikut 3 jenis trauma lahir pada kulit bayi.

1. Memar

Memar disebabkan pendarahan di bawah kulit dan otot sebagai akibat dari pecahnya pembuluh kapiler. Cidera ini biasanya mengenai bokong atau kaki bayi, dan dapat terjadi pada persalinan yang cukup sulit, terutama persalinan prematur. Si Kecil akan merasakan nyeri selama beberapa hari, namun bisa hilang sendiri dalam waktu 1-2 minggu.

 

2. Luka Sayat (Laseresasi)

Laseresasi bisa terjadi saat operasi Caesar. Pada saat itu, bayi bisa saja terkena pisau bedah ketika dokter membedah uterus. Luka sayat ini juga bisa terjadi saat pengambilan sampel darah melalui kulit kepala. Untuk menanganinya, luka sayat kecil cukup dibalut saja, tanpa perlu tindakan medis lebih serius. Namun jika luka sayat berukuran besar, maka harus segera dijahit setelah bayi dilahirkan.

 

3. Fraktur

Cidera fraktur atau patah tulang sering terjadi pada tulang klavikula (tulang leher atau bahu yang menonjol). Pada fraktur klavikula, Si Kecil tidak bisa menggerakkan lengannya dan akan menangis kencang bila lengannya sedikit digerakkan. Sedangkan pada fraktur femur, kaki Si Kecil akan terlihat bengkak, memar, dan nyeri. Trauma ini harus dipastikan diagnosisnya melalui pemeriksaan X-ray.

 

Untuk menanganinya, dokter anak akan merujuk kepada ahli ortopedi. Fraktur klavikula umumnya dapat sembuh sendiri dengan baik. Sementara penanganan fraktur remur adalah dengan dilakukan traksi gallows, yaitu tindakan menarik tulang femur pada arah yang sudah ditentukan. Pemberian analgetik juga diperlukan untuk menghilangkan rasa nyeri. (Lydia Natasha/TW/Dok. M&B UK)