Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tren terbaru bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir adalah berkreasi dengan tali pusar bayi. Tren ini bermula dari ibu-ibu kreatif yang mulai mengikat tali pusat bayi yang belum kering. Namun ternyata tidak sekadar mengikat, mereka juga merajutnya dengan tali wol.
Lalu bagaimana jika ibu ingin mencobanya, namun tidak bisa merajut? Jangan khawatir, karena ratusan ide pola rajut untuk tali pusat sudah banyak yang menjual secara online. Harganya juga cukup terjangkau, berkisar antara 4$ hingga 17$ atau sekitar Rp 52.700-Rp 200.000an. Namun, amankah mengikat tali pusat menggunakan rajutan tersebut?
Dikutip melalui Womansday.com, Dr Gino Pecoraro, dokter kandungan dan ginekolog dari Brisbane, Australia, mengatakan bahwa tren itu rawan infeksi. Tali pusar tersebut dapat dengan mudah menjadi basah, sehingga lama untuk kering dan terlepas dari pusar.
Tidak hanya itu, American Pregnancy Association mengatakan, bahwa memberikan hiasan rajutan pada tali pusat dapat berdampak buruk selain mudah terkena basah, dapat juga berdarah hingga bengkak dan akhirnya infeksi. Jadi sebaiknya hindari dan tetap jaga kebersihan tali pusat bayi Anda agar tetap steril.
Namun ternyata, tren itu bukanlah satu-satunya cara untuk berkreasi dengan tali pusar bayi. Dikutip melalui Mirror.co.uk, tali pusar bayi dapat dijadikan perhiasan hingga dekorasi! Tali pusar bayi yang sudah kering, dapat dijadikan bermacam macam seperti kalung, gelang, atau bahkan hiasan namun tetap lucu dan jauh dari kesan menjijikan. Moms, tertarik untuk berkreasi dengan tali pusar? (Seva/TW/Dok. Metro.co.uk)
- Tag:
- tali_pusar
- baby
- newborn