Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, virus Zika kembali marak karena kini sudah menyebar hingga ke Singapura, negara tetangga kita. Virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini berbahaya jika mengigit ibu hamil, terutama pada trimester pertama, karena dapat menyebabkan janin mengalami mikrosefali.
Efek virus ini jika mengigit orang dewasa belum jelas, tetapi penelitian menunjukkan beberapa kasus di mana virus Zika dikaitkan dengan Guillain-Barré syndrome (GBS). Penyakit ini menyebabkan lemah otot, bahkan bisa berujung dengan kelumpuhan.
Untuk tanda-tanda Zika sendiri hampir tidak terdeteksi kecuali lewat tes darah dan urine, sehingga mungkin Anda akan melewatkannya. Namun seperti dikutip dari Center for Disease Control (CDC), inilah beberapa gejala infeksi virus Zika yang perlu Moms waspadai.
- Demam tinggi
- Ruam
- Nyeri sendi
- Mata merah
- Nyeri otot
- Sakit Kepala
Infeksi Zika bertahan dari beberapa hari sampai seminggu, dan terkadang tidak membuat pasien merasa perlu ke rumah sakit. Tandanya juga sering terlewatkan karena serupa dengan demam dengue atau chikungunya, yang juga disebabkan nyamuk Aedes aegypti. Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami hal tersebut dan baru saja mengunjungi daerah yang ada pasien Zika, seperti Singapura.
Lalu bagaimana jika Anda terinfeksi virus Zika? Walau belum ada obat atau vaksin untuk Zika, tetapi Anda dapat mencoba mengatasinya dengan beberapa cara berikut.
- Banyak istirahat.
- Minum banyak cairan.
- Konsumsi paracetamol untuk meredakan sakitnya.
- Jangan mengonsumsi aspirin untuk menghindari resiko pendarahan.
Bagaimanapun, mencegah selalu lebih baik dari mengobati, Moms. Jadi sebelum semua ini terjadi, sebaiknya ikuti travel advisory dari pemerintah untuk tidak mengunjungi Singapura (dan negara rawan Zika lainnya) hingga himbauan selanjutnya. Baca juga artikel Kemenkes Keluarkan Travel Advisory untuk Cegah Zika. (Nadia/TW/Dok. Parentherald)