Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Rencanakan Kehamilan dengan Siklus Haid

Rencanakan Kehamilan dengan Siklus Haid

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pernahkah Anda mencermati siklus datang bulan atau haid Anda? Ya, salah satu cara merencanakan kehamilan ternyata dapat dilakukan dengan menghitung siklus haid yang teratur. Cara menghitungnya adalah dengan menyadari perubahan tubuh yang terjadi sebelum datang haid dan berhubungan intim saat masa-masa subur. Berikut ini siklus haid yang biasanya terjadi, seperti dilansir babycenter.com.

 

1.  Saat hari pertama haid, jaringan yang melapisi rahim pecah. Di saat ini, terjadi perdarahan yang menandakan penurunan kadar hormon Anda. Perdarahan ini berlangsung sekitar 5 hari.

 

2.  Di hari ke-7, perdarahan Anda berhenti. Hormon Anda kembali meningkat yang menyebabkan terjadinya perkembangan kantong telur atau folikel di dalam ovarium.

 

3.  Hari ke-7 sampai ke-11, salah satu folikel akan dominan berkembang hingga matang. Lapisan rahim lalu mulai menebal berisi nutrisi dan darah, lalu siap untuk dibuahi.

 

4.  Hari ke-14 setelah haid Anda (dalam siklus 28 hari), kadar hormon meningkat dan menyebabkan folikel yang matang pecah, lalu melepaskan sel telur menuju rahim. Proses ini disebut dengan ovulasi. Sel telur melewati tuba falopi menuju rahim selama beberapa hari. Jika sel sperma bertemu dengan sel telur, maka sel telur yang telah dibuahi akan menempel di dinding rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, kadar hormon akan turun selama sekitar 25 hari. Ini menandakan siklus haid berikutnya dimulai. Sel telur akan pecah, kemudian dibuang pada periode haid berikutnya.

 

5.  Rata-rata siklus haid berlangsung selama 28 hari. Namun, proses ovulasi pada setiap wanita pun berbeda dengan kisaran waktu yang terjadi sekitar 21-35 hari. Bagi Anda yang ingin segera memiliki momongan, Anda perlu mempelajari keteraturan siklus haid Anda sendiri. (Gita/DMO/Dok. M&B)