Type Keyword(s) to Search
BABY

Awas, Bayi Bisa Botak Karena Tekanan Psikis!

Awas, Bayi Bisa Botak Karena Tekanan Psikis!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 

Anda mungkin pernah terkejut ketika Si Kecil mengalami kebotakan, padahal ia terlahir dengan rambut yang lebat. Sama halnya dengan bulu-bulu halus di tubuhnya, rambut di kepala bayi pun akan mengalami kerontokan, meskipun pada usia yang berbeda-beda. Kadang-kadang, kebotakan dialami sampai usia Si Kecil satu tahun. Ketika tumbuh kembali, rambut bayi sering kali memiliki tekstur dan warna yang berbeda dari rambut sebelumnya. Lalu, apa sih yang menyebabkan bayi mengalami kebotakan? Penyebabnya banyak, Moms, yaitu:

 

1. Siklus Pertumbuhan Rambut

Seperti halnya rambut orang dewasa, rambut bayi juga memiliki masa tumbuh dan istirahat. Selama masa istirahat itulah terjadi kebotakan karena folikel (kantong rambut) sedang mengalami perbaikan sampai rambut baru siap tumbuh kembali.


2. Perubahan Hormon

Bayi baru lahir pun mengalami perubahan hormon, seperti halnya Anda. Itu sebabnya, kerontokan bukan hanya terjadi pada Anda setelah melahirkan, tetapi juga pada bayi yang baru dilahirkan.


3. Posisi Tidur

Kebotakan pada rambut di bagian belakang biasanya disebabkan oleh posisi tidur selalu telentang. Posisi telentang memang disarankan untuk mengurangi risiko sudden infant death syndrome (SIDS). Namun, saat bayi terjaga, biarkan ia dalam posisi tengkurap selama beberapa saat.


4. Kerak kepala (cradle cap)

Sebenarnya kerak kepala tidak secara langsung menyebabkan kerontokan, tetapi ketika Anda membersihkannya, atau kerak terlepas, rambut Si Kecil pun bisa ikut terlepas.


5. Trichotillomania

Artinya, kebotakan yang tidak biasa sebagai akibat dari perilaku bayi senang menarik rambutnya sendiri. Hal itu mungkin disebabkan adanya tekanan psikis pada bayi.


6. Kondisi Medis

Seperti hypothyroidism (kelainan thyroid) atau hypopituitarism (kelenjar endokrin yang kurang aktif) sehingga produksi hormon tidak memenuhi kebutuhan metabolisme. Nah, untuk lebih jelasnya, konsultasikan masalah Si Kecil ke dokter ya, Moms. (MN/Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)