Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Jika Anak Banyak Bertanya

Jika Anak Banyak Bertanya
si kecil banyak tanya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sekitar usia 2-3 tahun, batita Anda akan mulai banyak bertanya, karena mereka mulai mengerti logika dan alasan. Mereka mulai mengerti ada hubungan antara 1 hal dengan hal lainnya. Bila Anda lelah memberi jawaban atas pertanyaannya yang bermacam-macam, Anda bisa menggunakan taktik balas bertanya kepadanya. Misalnya, “Ma, adakah gajah yang berwarna biru?” Bila Anda menjawab “Tidak ada,” ia mungkin akan balik bertanya, “Mengapa tidak ada?” Anda pun bisa menjawab, “Bagaimana menurutmu, adakah gajah yang berwarna biru?” Selain memancingnya untuk berpikir, taktik tersebut mungkin tidak akan memancing ia bertanya kembali. Jika jawabannya benar, Anda bisa memujinya.

 

Ada kalanya Si Kecil akan mengulang pertanyaan yang sama. Misalnya, “Mengapa tidak boleh sering makan permen, Ma?” Jawabannya, “Kemarin Mama kan sudah beritahu. Ayo coba kamu ingat kenapa?” Lalu ia hanya senyum dan berkata, “Tahu, supaya giginya tidak bolong.” Bila hal ini terjadi, tampaknya pertanyaan tersebut hanya untuk mendapatkan konfirmasi dan memastikan bahwa ia tidak akan bisa mendapat permen lagi dari Anda.

 

Memarahi anak yang rajin bertanya memang bukan tindakan yang tepat. Semakin pintar dan kreatif Si Kecil, maka semakin banyak pertanyaan yang akan diajukannya. Bila Anda lelah, lebih baik beri ia pengertian secara baik-baik daripada memarahinya. Ungkapkan alasan mengapa Anda tidak mau menjawab pertanyaannya bahwa Anda sedang lelah dan akan menjawab pertanyaannya di lain waktu. (Aulia/DMO/Dok. M&B)