Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Belakangan ini, Pokemon Go, game mobile menjadi tren di dunia. Sejak belum dirilis secara resmi di Indonesia, game ciptaan Niactic Labs ini sudah dimainkan oleh jutaan orang. Tidak cuma orang dewasa, anak-anak juga tidak ketinggalan ikut memainkannya.
Mungkin beberapa orang tua merasakan manfaatnya, seperti membuat anak lebih bergerak aktif, tetapi tidak sedikit pula yang merasa was-was. Orang tua khawatir anak menjadi kecanduan.
Dan, menurut Roslina Verauli, psikolog anak dan keluarga, jika sampai anak kecanduan game, maka Si Anak tersebut sebenarnya memiliki masalah, yang didapat baik dari dalam keluarga sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, ia menjadikan game untuk lari dari masalah tersebut. Agar anak kesayangan Anda tidak mengalami hal tersebut, psikolog yang akrab disapa Vera ini, pun membagikan tips bagi para orang tua. Simak tipsnya berikut!
1. Contoh yang Baik
Orang tua harus menjadi model. Jika ternyata Anda juga sering bermain game, maka tidak heran jika anak Anda juga akan menyukainya. Oleh karena itu jadilah model yang baik bagi anak.
2. Quality Time
Sering-seringlah meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat bersama anak dan seluruh anggota keluarga. Selain meningkatkan bonding, putra-putri Anda pun akan lebih bahagia karena memiliki aktivitas berkualitas daripada hanya sekedar bermain game.
3. Manajemen Waktu
Batasi waktu anak bermain dengan perangkat digital. American Association of Pediatrics (AAP) merekomendasikan anak hanya boleh menonton televisi atau bermain gadget selama 1-2 jam setiap hari. (Meiskhe/TW/Dok. Free Digital Photos/Stockimages)