Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Beberapa tahun lalu, setelah dilahirkan, bayi akan ditempatkan di ruang khusus yang terpisah dengan ruang rawat ibu. Ia hanya akan dibawa ke ruangan ibu saat akan menyusu.
Namun, gerakan agar ibu selalu 1 ruangan dengan bayinya setelah dilahirkan atau dikenal dengan istilah rooming in kini semakin marak. Beberapa rumah sakit di Amerika pun mulai menghilangkan ruang bayi, agar ibu bisa selalu bersama Si Kecil, kecuali dalam keadaan tertentu.
Keberadaan ibu dan bayinya dalam 1 ruangan dipercaya dapat mempererat ikatan di antara mereka. Selain itu, WHO dan UNICEF menyarankan metode ini untuk meningkatkan kesuksesan ibu menyusui. Hingga saat ini, sudah ada 350 rumah sakit di Amerika yang menghilangkan ruang khusus bayi dan akan menjadi 530 di akhir tahun 2016 seperti dilansir dari today.com.
“Penelitian juga sudah membuktikan bahwa merawat ibu dan bayi dalam 1 ruangan akan menciptakan lingkungan yang paling baik untuk mereka,” ujar Lori Pugsley, Direktur Keperawatan untuk Newborn di Massachusetts General Hospital, Boston.
Para orangtua memiliki reaksi beragam terhadap kebijakan rooming in ini. Seorang ayah mengaku lebih senang, karena dapat langsung merawat putrinya. Tetapi, tidak demikian dengan Christiane Boezio.
“Saya meminta perawat untuk membawa bayi ke ruangan khusus selama beberapa jam, agar saya dan suami dapat tidur. Ia menolak dan mengatakan bahwa peraturan rumah sakit mengharuskan bayi tinggal di kamar ibunya,” ungkap Christiane.
Christiane mengaku kelelahan setelah proses persalinan selama 48 jam dan masih ada anak pertamanya yang membutuhkan perhatiannya. Sementara itu, Amy Tuteur, dokter kandungan dari Harvard menuturkan bahwa setiap ibu seharusnya memiliki hak untuk menempatkan anaknya di ruang bayi. (Nadia/DC/Dok. M&B UK)