Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, Anda kini bisa bernapas lega! Kasus peredaran vaksin palsu sudah mulai mendapatkan titik terang. Setelah ditemukan 195 vaksin Hepatitis B, 221 botol vaksin polio, 55 vaksin anti-snake, dan sejumlah dokumen penjualan vaksin palsu, vaksin yang mengandung cairan infus dan antibiotik tersebut dinyatakan tidak berdampak serius bagi penerimanya.
“Cairan infus kan sudah biasa dipakai oleh tubuh. Antibiotik juga biasa dipakai oleh tubuh, jadi reaksinya sangat minim dan tidak terlalu serius," ujar Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) seperti dikutip dari tribunnews.com.
Namun, bukan berarti vaksin palsu tersebut tidak memberikan reaksi bagi penerimanya. Menurut Dr. Aman, reaksi tetap ada jika Si Penerima memiliki alergi. Beberapa tandanya adalah bengkak di tempat bekas suntikan vaksin, timbul rasa gatal, dan dampak terburuk adalah infeksi.
"Namun, infeksi tidak akan berlangsung lama, hanya sekitar 2 hari sampai 1 minggu setelah vaksin dilakukan," ujar Dr. Aman. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk tetap memberikan vaksin kepada Si Kecil ya, Moms. Sebagai langkah pencegahan, Anda juga perlu mengetahui cara membedakan vaksin asli dan palsu. (Seva/DC/Dok. M&B UK)