Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh beragam faktor. Untuk beberapa faktor tertentu, seperti kurangnya stimulasi, Si Kecil bisa dibantu dengan terapi wicara yang banyak tersedia di rumah sakit dan klinik tumbuh kembang anak. Walaupun terapis yang sudah ahli dapat membantu Si Kecil belajar berbicara, peran orang tua juga tidak kalah penting.
“Penelitian sudah membuktikan kalau terapi yang baik itu terapi yang dilakukan di klinik dan dibantu oleh orang tua lewat home program,” ungkap dr. Jenni K. Dahliana, saat ditemui di RSIA Hermina Podomoro, Sunter.
Hal tersebut karena orang tua menghabiskan waktu lebih banyak dengan Si Kecil. “Misalnya di klinik Si Kecil terapi selama 1 jam sehari, maka orang tua punya sisa 23 jam untuk menstimulasi Si Kecil di rumah,” kata dr. Jenni. Mengenai lamanya terapi, dr. Jenni mengatakan hal tersebut tergantung penyebab keterlambatan bicara Si Kecil.
Sedangkan dalam artikel Saat Balita Telat Bicara, dr. Dwi Putro Widodo Sp.A (K), M.Med, dari RS Pondok Indah, Jakarta, hal yang perlu Anda lakukan pertama kali saat mendapati Si Kecil telat bicara adalah memastikan terlebih dahulu apakah fungsi pendengarannya normal.
Jika hal ini bermasalah, tentu ia tidak bisa mendengar stimulasi suara di sekitarnya. Jika pendengarannya terbukti normal, maka Anda bisa menstimulasinya dengan komunikasi aktif. Kurangi kegiatan menonton televisi, karena televisi adalah stimulasi yang hanya bersifat 1 arah, tidak merangsang Si Kecil untuk aktif berkomunikasi. Nah, untuk mengetahui cara mendeteksi keterlambatan bicara sejak dini, baca artikel Deteksi Awal Keterlambatan Bicara ya, Moms! (Nadia/TW/Dok. M&B)