Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penelitian terbaru dari Georgetown University Medical Center menemukan bahwa usia dan gaya hidup ayah memengaruhi kondisi bayi ketika dilahirkan. "Penelitian menunjukkan, bukan kondisi fisik ibu saja yang memengaruhi kondisi bayi baru lahir, tetapi gaya hidup, kesehatan, dan usia ayah juga! Dan, hal ini tentunya akan memengaruhi masa depan Si Kecil," ujar Joanna Kitlinska, PhD, peneliti di bagian biochemistry, molekular, dan biologi sel.
Salah satu contohnya, bayi baru lahir dapat didiagnosa mengalami fetal alcohol spectrum disorder (FASD), meskipun Sang Ibu tidak mengonsumsi alkohol sama sekali. "Penelitian kami kemudian membuktikan, 75 persen anak dengan FASD memiliki ayah biologis yang kecanduan alkohol. Jadi, dapat dilihat bahwa kebiasaan ayah memang memengaruhi kondisi bayinya," jelas Joanna.
Beberapa hal lain yang ditemukan para peneliti adalah usia ayah yang semakin tua saat terjadinya pembuahan, dapat meningkatkan risiko schizophrenia dan cacat lahir. Selain itu, ayah yang mengalami obesitas dan memiliki pola makan tidak baik juga memengaruhi metabolisme tubuh bayi dan berisiko menyebabkan penyakit jantung, serta kanker otak.
Selain usia dan gaya hidup, kondisi psikologis ayah juga memengaruhi kondisi bayi saat lahir, lho. Joanna mengungkapkan, ayah yang sering stres dan tertekan membuat bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah, bentuk otak kecil, serta fungsi kognitif tidak berkembang optimal. Penelitian ini juga sudah diterbitkan dalam American Journal of Stem Cells.
Melalui penelitian ini, tim peneliti berharap agar orangtua, terutama ayah, lebih memerhatikan kondisi fisik dan psikisnya jika berencana memiliki buah hati. "Gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah hal yang harus diperhatikan. Calon ayah juga harus menghindari stres, agar tidak berdampak pada kondisi lahir Si Kecil," tutup Joanna. (Lydia Natasha/DC/Dok. M&B UK)