Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Tahap Perkembangan Otak Si Kecil

Tahap Perkembangan Otak Si Kecil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Otak anak terbentuk sejak ia masih dalam kandungan. Pada bayi baru lahir, berat otaknya hanya 400 gr dan belum berkembang sempurna. Namun saat usianya menginjak 2-3 tahun, berat otaknya mencapai 3 kali lipat dengan berat 1.100 gr, yang berarti sudah berkembang hingga 70-80 persen.

 

Menurut dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K) dari Divisi Tumbuh-Kembang Anak Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, Surabaya, masa penentu perkembangan otak anak terjadi sejak ia masih dalam kandungan hingga berusia 3 tahun. “Karenanya, pada usia tersebut, otak perlu distimulasi dengan baik,” ujar dr. Ahmad dalam acara "Gerakan Siap Cerdaskan Bangsa" yang digelar Morinaga pada Jumat, (22/4) di KalCare, Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Berikut beberapa tahapan perkembangan otak anak yang perlu Anda ketahui.

 

Tahun pertama

Sepanjang tahun pertama sejak dilahirkan, otak anak berkembang secara menakjubkan, terutama area seputar penglihatan. Pada awalnya, bayi hanya melihat bayangan kabur dan secara bertahap mampu melihat secara jelas dari kedua matanya. Otak kecil atau serebelum akan berkembang 3 kali lipat, sehingga ia pun menunjukkan perkembangan pesat pada keterampilan motoriknya.


Di usia 3 bulan, bayi mulai mengenal benda-benda di sekitarnya dan menyimpan memori. Memasuki usia 1 tahun, sirkuit otaknya sudah mulai terhubung, sehingga hal-hal yang ia lihat dapat mendukung kemampuan bicaranya.

 

Tahun ke-2
Di tahun ke-2, sirkuit otak untuk bicara dan berbahasa semakin berkembang. Terjadi pula peningkatan jumlah kosakata yang diucapkan. Pada usia 2 tahun, kosakata Si Kecil akan melonjak 4 kali lipat dibanding saat berusia 1 tahun.

 

Kemampuan kognitif yang lebih tinggi juga mulai terbentuk di usia ini. Si Kecil sudah mulai mengenali diri sendiri, dari 'aku' atau 'saya', menjadi konsep Nama.

 

Tahun ke-3
Sirkuit otak atau sinaps di otak bagian depan berkembang mencapai puncaknya. Hal ini pun berdampak pada kemampuan Si Kecil dalam mengingat memori masa lampau untuk memecahkan masalah yang tengah ia hadapi sekarang. Ia juga sudah mulai memahami proses terjadinya sebab-akibat. (Meiskhe/DC/Dok. M&B UK)