Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga harus memeriksakan kesehatan giginya. Namun, mendengar kata dokter gigi saja terkadang Si Kecil sudah amat ketakutan. Menurut drg. Nathania Giamsyah, Sp.KG, orangtua menjadi kunci agar ia tidak takut ke dokter gigi. “Agar anak tidak takut ke dokter gigi, Anda harus mempersiapkan mentalnya sejak masih di rumah,” ujar drg. Nathania. Ia pun memberikan 7 tips yang bisa Moms ikuti, agar Si Kecil tidak lagi takut ke dokter gigi.
1. Mulai Sejak Dini
Sejak kapan anak harus mendapatkan perawatan gigi? Dokter Nathania mengatakan, sebaiknya anak mulai dibawa ke dokter sejak ia sudah punya gigi, biasanya usia 6 bulan ke atas. Berikan perkenalan kepada anak, baik perkenalan dokter, maupun alat-alatnya. Dengan dimulai sejak dini, anak akan terbiasa dengan suasana dokter gigi. Hal ini pun akan meminimalkan rasa takutnya terhadap dokter gigi.
2. Pupuk Rasa Percaya Anak
Saat membiasakan membawa anak ke dokter gigi, Anda dapat memupuk rasa percaya dirinya. Karena itu, Anda harus membiasakan memeriksakan gigi anak minimal 6 bulan sekali, meski giginya tak sakit. Saat anak datang ke dokter tanpa rasa sakit, ia akan berpikir, “Oh, ternyata ke dokter gigi itu tidak sakit, ya!” Jadi ketika giginya sakit, ia sudah tidak takut kepada dokter gigi.
3. Jangan Takuti Anak
Tanpa sadar, orangtua sering membentuk persepsi anak akan dokter gigi dan membuatnya takut. Jika anak tak mau sikat gigi, orangtua sering menakuti dengan, “Nanti Mama bawa ke dokter gigi, lho!” Bahkan drg. Nathania bercerita bahwa sering kali ketika anak sudah di ruangan praktik, orangtua tetap menakutinya. Hindari hal ini karena akan membuat anak menganggap dokter gigi sebagai sosok yang menakutkan. (LNH/Sagar/DC/Dok. Stockimages/Freedigitalphotos)
Untuk mengetahui 4 tips lainnya, cek di majalah Mother&Baby Indonesia edisi April 2016 ya, Moms. Selamat membaca!
- Tag:
- balita
- anak
- dokter_gigi