Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pada akhir bulan cinta ini, saya mau membicarakan soal cinta yang sangat penting bagi kita para ibu. Cinta yang harus dibina, diperjuangkan, dan dirayakan. Cinta yang ingin saya bicarakan adalah cinta kepada diri sendiri. Bukan narsis, bukan egosentris, tetapi justru kalau kita cinta kepada keluarga, ini adalah investasi hidup yang tidak boleh diabaikan.
Kita tentu sering mendengar betapa pentingnya memberikan waktu bagi diri sendiri, mengingat sebagian besar waktu dan pikiran sudah dicurahkan untuk menjaga, serta merawat manusia-manusia kesayangan kita. Secara insting, kita akan mendahulukan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadi. Ini natural. Tetapi, harus ada porsi perhatian untuk diri sendiri agar hati tetap bahagia.
Bukan berarti kalau bersama keluarga kita kurang bahagia. Tentu tidak ada rasa lebih bahagia dibandingkan bercengkarama dengan pasangan dan anak. Tetapi, harus diakui menjadi ibu itu juga melelahkan secara fisik dan mental, makanya kita patut mendapatkan rehat sejenak. Quick time out! Untuk beristirahat dan melakukan hal-hal kesukaan kita, yang selama ini tidak sengaja terpinggirkan. Hal-hal yang membuat diri kita senang dan bahagia.
Penting bagi ibu untuk bahagia dan menikmati hidup, karena berarti ia akan membesarkan anak-anak yang bahagia pula. Tentunya, tanpa melupakan tanggung jawab dan tahu diri soal waktu yang diambil untuk diri sendiri. Kita juga harus sudah menyiapkan tim pendukung untuk menjaga anak di rumah, yang dikomandani suami yang suportif dan keluarga tersayang.
Berdasarkan pemikiran inilah, saya dan rekan-rekan Tiga Mami Kece (bersama Ivy Batuta dan Ajeng Hendarmin) memutuskan untuk melakukan trip pendek 4 malam ke Seoul, Korea Selatan, di awal tahun ini. Sangat menyenangkan!
Bayangkan, kami bisa bangun lebih siang dari biasanya, makan tidak perlu terburu-buru, dan bisa ngopi-ngopi cantik kapan pun kami mau. Selain itu, tidak ada yang protes saat kami sibuk berbelanja dan koleksi foto sendiri pun bisa bertambah, karena biasanya galeri handphone isinya foto anak semua. Rasanya happy banget, sampai terharu! :’) #baper
Anda bisa melihat secara jelas dan detail hasil jalan-jalan kami di akun Instagram, juga Twitter @tigamamikece, mampir, follow, dan komen ya! Haha. Selain berbuah banyak foto, trip ini juga memberikan banyak pembelajaran hidup (ceileh, serius amat, ya?).
Life lessons, yang akan menyertai saya sepanjang sisa hidup ini. Di antaranya, krusialnya powerbank dalam sebuah liburan, keharusan menggunakan sarung tangan berkualitas saat winter, betapa berharga dan pentingnya curling iron untuk tampilan, juga hasil dokumentasi liburan. Haha.
Namun yang terutama, trip ini meyakinkan kami bahwa tidak ada salahnya mengambil waktu bagi diri sendiri dan tidak berarti kami ibu yang egois. Tidak apa-apa kok liburan tanpa keluarga agar bisa fokus kepada diri sendiri dan sesungguhnya itu adalah sesuatu yang HARUS disempatkan. Here’s why!
Kenapa trip tanpa keluarga itu penting?
1. Supaya bisa merasakan liburan yang sesungguhnya. Harus diakui, saat liburan bersama anak-anak, kita justru harus bekerja keras. Mom’s on duty and it is crunch time! Tidak bisa bersantai-santai. Pose santai hanya bisa dilakukan saat ingin posting foto liburan, yang sering kali tidak menggambarkan suasana kehebohan yang sebenarnya.
2. Mengeratkan tali pertemanan. Semakin hari, dengan bertambahnya segala kesibukan, bertambah pula alasan untuk selalu mangkir dari janji bertemu dengan teman-teman. Bolak-balik melempar ajakan untuk ketemu di group WhatsApp, dengan jawaban basi, “Ayo dong, ketemuan kapan? Gue sih terserah”.
Begitu terus sampai Ryan Gosling pindah kewarnegaraan Indonesia. Sesekali, mari prioritaskan pertemanan dan atur girl trip untuk mengingatkan kembali serunya teman-teman kita, serta mengingatkan bahwa kita masih memiliki teman yang bisa diandalkan.
3. Dengan traveling tanpa keluarga, kita fokus menikmati semua hal baru yang ditawarkan di tempat tersebut, sehingga kita pun mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru. Di era modern seperti ini, sudah enggak jaman jadi mami kuper, kan?
4. Bisa menikmati intensnya kangen sama anak dan pasangan. Rasakan deh bedanya memeluk pasangan lagi setelah beberapa hari tak bertemu, pasti beda! Begitu pula dengan anak, Anda akan merasakan mabuk cinta karena kangen yang menggebu-gebu. Anda akan merasa siap untuk mencintai bahkan lebih dari sebelumnya!
5. Anda bisa menjadi role model dengan menularkan semangat mencintai hidup dan hasrat ingin tahu, yang tentu akan berguna bagi Si Kecil kelak.
So Moms, kalau anda masih ragu-ragu mewujudkan girl trip yang sudah dibicarakan bertahun-tahun itu, ingat saja kata dedek Justin Bieber, “You should go and love yourself”. Have fun, Moms! (Cisca Becker/DC/Dok. Pribadi)