Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Cara Bernegoisasi dengan Suami untuk Tambah Anak

Cara Bernegoisasi dengan Suami untuk Tambah Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tanya
“Anak kami sudah berusia 3 tahun. Menurut saya, ini adalah saat yang tepat untuk memberikannya adik. Bagaimana meyakinkan suami agar ia mau menyetujui menambah anak lagi, ya?”
Melly, 31, ibu dari Al, 3.

 

Jawab
Niat Baik

“Usia saya sudah mulai tua untuk menambah anak lagi. Anak pertama saya pun sudah berumur 3,5 tahun. Menurut saya tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menambah anak. Tapi saat saya utarakan pada suami, ia kurang setuju dengan alasan tahun ini kami berencana pindah rumah. Saya jelaskan padanya bahwa ini semua adalah niat baik untuk menambah anggota baru dalam keluarga kecil kami. Akhirnya suami setuju setelah mendengar alasan saya.”
Claudia Julita, 37, ibu dari Helena Elysa Susato, 3 tahun 6 bulan.

 

Bahas Jauh Hari
“Saya dosen yang sedang menempuh studi S2. Anak laki-laki saya usianya 2 tahun 7 bulan. Saya ingin menambah momongan setelah anak pertama berusia 3 tahun. Rencana menambah momongan ini sudah saya bahas dengan suami dari jauh-jauh hari. Setelah bicara dari hati ke hati beberapa kali sambil merayu, suami juga ingin menambah momongan. Ia juga memahami penjelasan saya, bahwa semakin bertambah usia, semakin berisiko suatu kehamilan.”
Ardianti Maartrina Dewi, 31, ibu dari Zahir Satya Muhammad, 2 tahun 7 bulan.

 

Alasan Meyakinkan
“Anak pertama saya perempuan berusia 18 bulan. Saat ini saya sedang mengandung 16 minggu. Sebelum hamil ke-2, saya sempat berdebat dengan suami soal menambah momongan. Alasannya, karena ia kasihan pada saya dan tidak tega karena selama ini kami tinggal jauh dari orangtua. Kalau saya hamil lagi, ia takut saya keteteran mengurus Si Kakak.  Tapi saya meyakinkan suami bahwa saya bisa dan sanggup. Lama-lama suami mengerti. Oktober tahun lalu kami program. Alhamdulillah, saya langsung positif hamil.”
Neni Prasetiawati, 29, ibu dari Syauqiya Izzatunnisa Prahandana, 18 bulan.

 

Membuat Perjanjian
“Sebenarnya saya berniat menambah anak sudah lama sekali, tapi terkendala negosiasi yang alot dengan suami. Suami trauma karena saya mengalami perdarahan hebat saat melahirkan anak pertama. Tapi selama 5 tahun, keinginan menambah anak sudah tidak terbendung. Lalu keluarlah perjanjian, jika sampai ada sedikit saja indikasi yang membahayakan saya dan Si Bayi nanti, langsung operasi Caesar. Akhirnya setelah 8 tahun, lahirlah anak ke-2 kami pada September 2014.”
Erliyanti Ari Kusumawardani, 35, ibu dari Muhammad Abiyya Syavero, 8, dan Muhammad Athar Tsaqib, 5 bulan.

 

Diskusi Soal Jarak
“Ketika Si Kecil memasuki usia 5 bulan, saya dan suami mulai berdiskusi kapan kira-kira akan menambah adik buat Si Sulung. Saya pribadi tidak ingin jarak terlalu dekat, minimal 2 tahun antar anak. Untungnya suami setuju dengan saya, untuk memberi jarak antar anak.”
Megawati Wijaya, 32, ibu dari Michelle Yuan Loesanto, 1 tahun 5 bulan. (DT/Sagar/DC/Dok. M&B)